Kelompok mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta ciptakan Converter Kits, sebuah alat yang dapat mengubah gas LPG menjadi bahan bakar kendaraan bermotor. Kelompok ini terdiri dari Angger Gufita, Yadi Prabowo Mukti, serta Muhammad Faturahman Baehaqi di bawah bimbingan dosen Dr. Mujiyono dan Dr. Eng. Didik Nurhadiyanto. Angger Gufita menjelaskan bahwa latar belakang pembuatan alat ini karena melihat fakta semakin tingginya konsumsi bahan bakar minyak atau BBM untuk kendaraan bermotor sedangkan kian hari produksi BBM kian menurun. “Bahkan sering di beberapa daerah terjadi kelangkaan BBM”, tuturnya.
“Dari situ kami memandang perlunya alternatif lain bahan bakar untuk kendaraan bermotor yakni gas atau bio gas”, imbunya.
Dengan memanfaatkan bahan bakar gas LPG 3 kilogram, Angger dan timnya mengkreasi converter kits yang berfungsi untuk me-mixing gas dan udara dengan kadar yang tepat sehingga terjadi pembakaraan yang sempurna.
“Alat ini merupakan karya original buatan kami di bawah arahan dosen pembimbing sedangkan beberapa alat yang sudah ada hanya merupakan modifikasi”, ujarnya.
Salah satu keunggulan alat ini dibandingkan dari converter yang sudah ada adalah ruang mixing udara dan gas yang didesain pada alat ini dapat melakukan percampuran menjadi lebih merata.
Selain itu, converter ini dilengkapi dengan flame arrestor yakni penahan rambatan api. “Bilamana terjadi korsleting atau ada bagian yang terbakar maka mesin akan mati dengan sendirinya dan aliran gas terhenti”, bebernya.
“Adanya flame arrestor, memastikan alat ini aman untuk digunakan”, ucapnya.
Angger menjelaskan bahwa dari serangkaian ujicoba ternyata dengan menggunakan converter ini juga meningkatkan kecepatan. Hal ini disebabkan suplai bahan bakar yang ajeg sehingga perputaran mesin atas menjadi lebih konstan.
“Converter ini juga terbukti lebih hemat karena dengan konsumsi 1 kilogram gas dapat menempuh jarak sekitar 80 kilometer”, ucapnya.
“Ke depan kami akan membuat tabung paten agar bahan bakar gas dapat dimasukkan pada body motor sehingga secara estetika akan lebih baik”, cerita Angger.
“Kami juga sedang melakukan serangkaian ujicoba sehingga nantinya pengisian bahan bakar gas menjadi lebih mudah”, tutup mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin FT UNY angkatan 2012 ini. (hryo)