“Pendidikan vokasi di Indonesia masih terkesan klasik karena kita masih melulu pada ranah mesin, otomotif, elektro, elektronika, bangunan serta boga dan busana padahal bidang garapan vokasi sangatlah luas sebagai contoh dunia maritim atau pertambangan masih belum terakomodir dalam pendidikan vokasi di negeri ini”, ucap Dr. Moch. Bruri Triyono saat memberikan paparan pada Seminar dan Lokakarya “Revitalisasi Bidang Ilmu Pendidikan Teknologi dan Vokasi” pada Sabtu—Selasa (9–12/5/2015) di Hotel UNY yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta bekerja sama dengan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (BELMAWA) Kemenristek DIKTI serta APTEKINDO.
Dr. Moch. Bruri Triyono menambahkan bahwa Pendidikan Teknologi dan Vokasi atau PTV nantinya akan menjadi disiplin keilmuan baru dimana outoput-nya merupakan kombinasi dari kompetensi engineering yang memadai serta kemampuan pedagogik yang mumpuni untuk level sarjana pendidikan teknik.
Sementara itu, Wakil Rektor I UNY, Wardan Suyanto, Ed.D., dalam sambutannya mengapresiasi tinggi agenda seminar dan lokakarya ini, “Saya rasa ini merupakan agenda yang luar biasa karena para pakar dan praktisi pendidikan vokasi bisa berkumpul, bersinergi dan bekerja bersama untuk merumuskan standar-standar pada pendidikan vokasi di Indonesia”, tuturnya.
“Hasil yang dihasilkan tentu akan menjadi acuan bersama dari seluruh Lembaga Pendidik dan Tenaga Pendidikan (LPTK) khususnya bidang Pendidikan Teknologi dan Vokasi. Dengan begitu, akan ada keseragaman dan harmonisasi dalam proses pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia”, imbuh Wakil Rektor I UNY.
Kemudian, Dr. Sunaryo Soenarto, dalam laporannya sebagai perwakilan dari Tim Perumus dan juga Ketua Panitia menjelaskan bahwa setelah melalui serangkaian diskusi dan pembahasan dalam sesi workshop, beberapa rumusan seperti nama-nama Program Studi, Struktur Kurikulum, capaian pembelajaran, gelar, serta sistem Program Pendidikan Guru (PPG) bidang Vokasi telah tercapai.
“Namun, tentunya proses ini masih sangat panjang sebelum finalisasi. Dalam waktu dekat, kami tim perumus juga akan mencoba menelaah kembali masukan-masukan yang diberikan untuk penyempurnaan draft”, tutur Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta ini.
“Setelah itu, kami juga akan mendiskusikan hasil ini dengan pihak industri untuk meminta masukan sehingga antara LPTK sebagai supplier dan industri sebagai demander bisa selaras dalam pengembangan karir alumni pendidikan teknoligi vokasi”, tutupnya. (hryo)