Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

FIS UNY DALAM TALKSHOW JOGJA TV

$
0
0

Sebuah tantangan yang harus diemban oleh para ilmuan sosial di Indonesia yaitu bagaimana mengembangkan gerakan indigenousasi ilmu-ilmu sosial ke dalam analisis konseptual dengan memakai pikiran-pikiran dasar yang cocok dengan kondisi riil masyarakat Indonesia. Demikian disampaikan Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) dalam acara talkshow Bersama UNY di stasiun televisi Jogja TV, Rabu (22/4/2015) lalu.

Ajat Sudrajat menambahkan indigenousasi ilmu-ilmu sosial harus seperti  gerakan revolusioner dalam dunia yang biasanya mendasarkan diri pada kekuatan dan kemampuan sebagai klaim universal, yaitu sebuah klaim yang diperkenalkan oleh ilmu-ilmu alam yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap ilmu-ilmu sosial yang seolah-olah dalam keadaan tertentu berlaku dalam ilmu-ilmu sosial. Pada kesempatan ini talkshow mengambil tema “Indigenousasi Ilmu-ilmu Sosial yang Mensejahterakan”.

FIS UNY sebagai kampus yang memiliki jurusan kependidikan dan non-kependidikan tidak hanya mempersiapkan mahasiswanya menjadi guru profesional. Menurut Cholisin, M.Si. (Wakil Dekan I FIS UNY) mahasiswa FIS memiliki wadah yang luas untuk menampung kreativitasnya. Ia mencontohkan, selain sebagai kampus pendidikan, banyak mahasiswa yang berprestasi di bidang non-kependidikan, baik nasional maupun internasional. “FIS UNY mampu menghadirkan geliat di bidang akademik maupun non-akademik,” tambahnya.  

Hal senada juga diamini Saliman M.Pd. (Wakil Dekan II FIS UNY). FIS juga mampu menghadirkan program-program yang berguna untuk masyarakat. “Di setiap program studi/jurusan non-kependidikan (Ilmu Sejarah, Ilmu Administrasi Negara, dan Ilmu Komunikasi), FIS memiliki program unggulan masing-masing yang juga sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat,” ungkapnya. Masih menurut Saliman, “Baik dosen dan mahasiswa semua ikut andil di situ.”

Selain ketiga orang di atas, hadir pula HY. Agus Murdyastomo, M.Hum. (Kaprodi Ilmu Sejarah), Lena Satlita, M.Si. (Kajur Ilmu Administrasi Negara), dan Dr. Suranto, M.Si. (Kaprodi Ilmu Komunikasi) dan civitas academika (dosen dan mahasiswa di lingkungan FIS UNY). Menurut Agus Murdyastomo kekhasan prodi Ilmu Sejarah FIS UNY adalah fokus pada kajian Sejarah Kebudayaan dengan tidak mengesampingkan bidang kajian lain.   

Sementara itu, Lena Satlita mengatakan tujuan jurusan Ilmu Administrasi Negara FIS UNY adalah menghasilkan lulusan yang punya integritas tinggi terhadap pekerjaannya. Tidak melakukan penyelewengan (korupsi, kolusi dan nepotisme). Suranto menambahkan kesejahteraan tidak hanya diukur melalui materi tetapi kemudahan mendapatkan akses informasi merupakan salah satu indikator masyarakat itu sejahtera.    

Dalam acara yang dipandu oleh Ema tersebut ditampilkan pula hiburan berupa Siteran Rasa Manunggal dengan tembang“Gundul-Gundul Pacul dan langgam “Ibu Pertiwi”. (Danu)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles