Pertama kali ikut serta dalam ajang Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) ke-8 dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-4 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, tim UNY juarai satu kategori lomba di Graha Sepuluh November Kampus ITS Surabaya (30/11—2/12/2012). Tim UNY yang berasal dari Jurusan Pendidikan Teknik Sipil & Perencanaan (PTSP), Fakultas Teknik, UNY, bernama Tim Gatotkaca 02 yang beranggotakan Deby Wahyu Jatmiko dan Roy Fernando (dengan dosen pembimbing Faqih Ma`arif, M.Eng.) lolos sebagai finalis pada ajang KJI kategori Jembatan Busur Bentang Panjang. Sementara dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia, UNY diwakili oleh Tim Bandung Bondowoso 01 yang beranggotakan Maris Setyo Nugroho, Muhammad Nuruzzaman, dan Aharridla Royhandengan (dosen pembimbing Drs. Darmono, M.T.).Tim Bandung Bondowoso 01 berhasil merebut satu piala yaitu Juara Kategori Kesesuaian Implementasi terhadap Rancangan. Gelar ini diraih dengan menciptakan model bangunan gedung tahan gempa yang diberi nama Java Sunco Pringondani dengan mengusung tema “Bangunan Kayu Bertingkat dengan Desain Kuat dan Hemat Berdasarkan Budaya Setempat”. Beberapa kategori yang dikompetisikan dalam ajang KBGI tahun ini adalah Keindahan/Estetika Bangunan, Inovasi, Kesesuain Implementasi terhadap Rancangan, Kinerja Struktur Bangunan, dan Metode Konstruksi.Waktu yang diperlukan Tim Bandung Bondowoso 01 untuk proses pengkonstruksian model bangunan tahan gempa tercatat 2 jam 46 menit. Sementara hasil pengujian model bangunan tahan gempa menghasilkan deformasi lateral sebesar 2,73 mm dan disipasi energi gempa yang mampu diserap oleh model bangunan sebesar 45,4 kg/mm. Ajang KBGI sendiri diikuti oleh 9 finalis dari beberapa perguruan tinggi berbeda, dengan tema “Rumah Kayu Bertingkat Inovatif Tahan Gempa”.Menurut Maris Setyo Nugroho, ketua TIM KBGI, keikutsertaan ini adalah langkah awal untuk menunjukkan bahwa UNY mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain dalam bidang ilmu Rekayasa Sipil, baik bangunan gedung maupun jembatan. “Selain itu, ajang KJI ke-8 dan KBGI ke-4 tahun ini sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dengan menciptakan desain alternatif rumah kayu bertingkat tahan gempa untuk mengurangi korban jiwa serta kerugian harta benda akibat gempa bumi,” tambahnya.“Sedangkan untuk jembatan busur bentang panjang diharapkan mampu menjadi desain jembatan alternaif mengingat kondisi geografis yang terdiri dari wilayah kepulauan,” lanjut Maris.“Semoga dengan pengalaman yang didapat pada ajang KJI dan KBGI tahun ini, mahasiswa PTSP FT UNY dapat berkompetisi di level nasional dan internasional. Tentunya dengan menghadirkan prestasi-prestasi yang lebih baik dan lebih banyak lagi,” tuturnya. (hryo)
↧