Uji kompetensi dan sertifikasi keahlian siswa SMK mutlak diperlukan. Hal ini sebagai tolak ukur jaminan kemampuan lulusan SMK. Selain itu, hal ini sebagai sarana membekali siswa dengan sertifikat kompetensi yang diharapkan dapat meningkatkan mutu dan nilai jual serta kualitas lulusan SMK.
“Saat ini diperlukan sebuah model uji kompetensi dan sertifikasi keahlian siswa SMK kompetensi keahlian Teknik Pemesinan yang efektif, efisien dan praktis,” tutur Drs. Aris Budiyono, M.T. pada ujian terbuka program doktor program studi PTK, Senin (2/3/2015) di Program Pascasarjana UNY.
Dalam disertasinya berjudul "Pengembangan Model Uji Kompetensi dan Sertifikasi Keahlian Siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan", Aris mengemukakan bahwa telah melakukan penelitian dan pengembangan dengan 10 langkah yaitu: (1) studi pendahuluan dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) mengembangkan produk awal, (4) uji coba lapangan, (5) revisi untuk menyusun produk utama, (6) uji coba lapangan utama, (7) revisi untuk menyusun produk operasional, (8) uji coba produk operasional, (9) revisi produk final dan (10) diseminasi dan implementasi produk hasil pengembangan.
“Produk penelitian ini telah divalidasi oleh pakar, guru SMK dan dosen Pendidikan Teknik Mesin melalui Focus Group Discussion (FGD) dan uji lapangan yang dilakukan di SMK Warga Surakarta dan SMK Bhineka Karya Simo Boyolali Jawa Tengah,”kata sekretaris Jurusan Teknik Mesin Unnes Semarang ini.
Aris menambahkan salah satu model uji kompetensi dan sertifikasi adalah model berbasis unit produksi sekolah yang sudah umum berjalan di sekolah kejuruan. Dengan model ini terlihat tingkat kualitas skill siswa dalam mengelola unit produksi yang ada.
Di akhir paparan Aris menyampaikan bahwa penelitiannya menghasilkan model Uji Kompetensi dan Sertifikasi Keahlian Siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan berbasis Unit Produksi Sekolah yang disingkat UKSK_UPS; terdiri dari komponen pengelolaan yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan; digunakan untuk mengelola UKSK siswa SMK khususnya kompetensi keahlian Teknik Pemesinan; serta model dilengkapi dengan panduan pelaksanaan dan modul penguatan materi dan latihan. Model UKSK_UPS memenuhi kriteria model yang baik dan praktis. Dengan demikian disimpulkan bahwa model USK_UPS adalah model yang efektif, efisen dan praktis.
Dengan bimbingan yang intensif oleh promotor Prof. Dr. Sugiyono dan Prof. Pardjono, Ph.D., promovendus dapat menyelesaikan penelitian dalam rangka penyelesaian disertasinya. Di hadapan penguji yang dipimpin oleh Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., dengan sekretaris Prof. Soenarto, Ph.D. dan penguji dari dalam yaitu, FX. Sudarsono, Ph.D. serta dosen penguji luar yaitu Prof. Dr. Samsudi, Aris mampu menanggapi masukan, pertanyaan, dan sanggahan dengan baik.
Hasil diskusi tim penguji memutuskan pada intinya promovendus mampu mempertahankan hasil penelitiannya dengan baik. Dengan hal ini kepadanya diberikan gelar doktor kependidikan dalam bidang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Dr. Aris Budiyono, M.T. berhasil menorehkan prestasi dengan meraih gelar doktor ke-267 di PPs UNY dan ke-76 pada prodi PTK. (Rb)