Menjelang pelaksanaan wisuda di Universitas Negeri Yogyakarta pada Sabtu (28/2/2015) mendatang, Fakultas Ekonomi kembali menggelar Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja periode I 2015. Pada acara yang juga kerap disebut Pelatihan Job Hunting ini, FE menghadirkan Sekretaris Pusat Pengembangan Karir UNY, Eva Imania Eliasa, M.Pd., dan mengundang Divisi Sumber Daya Manusia Bank Pembangunan Daerah (SDM BPD) DIY, Wahyu Wijanarko, S.E., M.M. Acara ini bertujuan untuk membekali para alumni dengan kepercayaan diri dan pengetahuan seputar dunia usaha. “Harapan kami, pelatihan ini memberikan bekal yang memadai baik bagi mereka yang ingin mencari pekerjaan atau yang hendak menciptakan lapangan kerja,” ucap Ketua Penyelenggara, Lina Nur Hidayati, M.M.
Dalam sambutannya, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. menegaskan fakultas ingin agar para alumni bisa bersaing di dunia usaha dengan kemampuan yang baik. “Kami ingin setiap lulusan memiliki masa tunggu yang pendek. Setelah lulus dari FE, mereka bisa segera mendapatkan pekerjaan atau menciptakan pekerjaan,” ungkapnya.
Eva yang tampil sebagai narasumber pertama mengatakan para pelamar seringkali meremehkan psikotes sehingga persiapan mereka terkesan minim. “Meskipun psikotes tidak mengharuskan peserta mencapai target tes seperti tes TOEFL, peserta tetap harus mempersiapkan diri dengan baik. Ada dua faktor, yaitu internal dan eksternal,y ang mempengaruhi keberhasilan peserta melaksanakan psikotes. Untuk faktor internal, peserta harus mempersiapkan mental dan fisik secara sungguh-sungguh. Untuk eksternal, peserta harus menyiapkan alat tes, memahami setting ruang psikotes, serta mengetahui wawasan umum seputar perusahaan yang dilamar,” tutur Eva.
Untuk bank misalnya, beberapa posisi mensyaratkan hal-hal khusus seperti tinggi badan, usia, atau proporsi. “Untuk menjadi staf di front office kami seperti teller atau customer service, memang ada kriteria yang harus dipenuhi pelamar. Di beberapa jenis pekerjaan lain semisal pramugari, kriteria khusus juga diterapkan. Hal-hal semacam ini sudah selayaknya menjadi pemahaman pelamar,” ungkap Wahyu.
Prospek pekerjaan di bank memang masih menjadi salah satu favorit bagi lulusan dari FE UNY. “Selama beberapa tahun ini, lulusan FE UNY sudah banyak diterima di berbagai bank. Terlebih lagi, kini tidak hanya dari ilmu murni saja yang bisa diterima di bank; lulusan dari program studi pendidikan pun dibutuhkan oleh bank, misalnya dalam divisi pendidikan dan pelatihan,” sambung Sugiharsono.
Pada proses wawancara, Eva mengingatkan peserta untuk memahami daerah tempat di mana perusahaan berada, terutama dalam hal menilai gaji yang pantas didapatkan. “Pahami profil perusahaan sampai – kalau bisa – standar gajinya dan fasilitas tunjangannya. Busana yang pantas juga perlu diperhatikan. Jangan berlebihan tetapi juga jangan terkesan meremehkan. Berlatihlah wawancara dengan teman agar tidak gagap pada saat wawancara sebenarnya,” tambah Eva. (fadhli)