Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

KALIMANTAN UTARA TEMPATKU MENGABDI

$
0
0

Firdaus Laili adalah salah satu guru SM3T (Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal) yang ditempatkan di Desa Long Pada, Kecamatan Sungai Tubu, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara. Di Malinau, Firdaus, demikian sapaan akrabnya, mengajar di SMAN 12 Malinau untuk mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Selain menjadi guru, Firdaus juga menjadi Wakil Kepala Sekolah SMAN 12 Malinau untuk urusan kesiswaan. Keterbatasan jumlah guru membuat Firdaus dan guru SM3T lainnya yang bertugas di Long Pada harus mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Selain di SMAN 12 Malinau, Firdaus juga sering diminta untuk membantu di SMPN 2 Mentarang mengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

Selain mengajar di SMAN 12 Malinau dan SMPN 2 Mentarang, Firdaus juga aktif dalam beberapa kegiatan ekstrakurikuler, yaitu ekstrakurikuler Bahasa Inggris, pramuka, dan sepakbola. Ekstrakurikuler Bahasa Inggris diadakan dua minggu sekali hari minggu sore. “Karena jumlah siswa SMAN 12 Malinau yang masih sedikit ekstrakurikuler ini digabung dengan siswa SMPN 2 Mentarang. Begitu juga dengan ekstrakurikuler pramuka dan sepakbola,” ungkap Firdaus.

Alumni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY tersebut juga melakukan beberapa kegiatan di luar kelas bersama para siswa kedua sekolah seperti berladang dan membentuk kelompok siswa pencinta alam. Kegiatan berladang dilakukan di lahan belakang gedung sekolah. “Kegiatan ini mengajarkan para siswa dan juga para guru bagaimana cara mengolah lahan dan berladang yang baik. Hasil ladang seperti singkong, kangkung, dan jagung dipanen oleh para guru dan para siswa,” paparnya.

Kelompok siswa pencinta alam melakukan kegiatan setiap dua minggu sekali. Kegiatan ini diikuti oleh semua siswa SMAN 12 Malinau. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan menjelajahi hutan di sekitar Desa Long Pada. Dalam kegiatan ini, para siswa juga sering menjelajahi hutan sambil berburu ikan, mencari kayu bakar, dan melihat keindahan alam seperti air terjun. Selain itu, kelompok ini juga membantu warga dalam beberapa kegiatan seperti membersihkan rerumputan di ladang milik warga dan membantu membuka lahan baru untuk pembangunan gedung SMAN 12 Malinau.

Menurut Firdaus, menjadi guru di Desa Long Pada harus memiliki sifat sabar karena banyak siswa yang belum memiliki kesadaran untuk belajar. Sudah menjadi hal yang biasa apabila ada siswa yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan, bahkan ada yang tidak masuk sekolah sampai berhari-hari karena harus berburu atau masuk ke hutan untuk mencari pohon gaharu atau rotan.

Para guru tidak bisa begitu saja mengambil tindakan berupa hukuman karena ingin agar mereka semua tetap bersekolah walaupun sering tidak masuk. “Kami juga harus memiliki kesabaran dalam mengajar karena kemampuan akademik yang relatif rendah,” kata Firdaus. “Kebanyakan dari mereka juga belum mampu menangkap dan mengingat pelajaran dengan baik.” Bahkan beberapa siswa kelas VII SMP belum bisa membaca dan beberapa siswa kelas IX belum bisa berhitung dengan baik, sehingga ketika menjelaskan materi pelajaran, harus diulang beberapa kali agar mereka paham.

Warga Blederan, Mojotengah, Wonosobo tersebut memahami keadaan tersebut karena para siswanya adalah anak-anak pedalaman yang terisolasi dan tidak menerima banyak informasi dari luar. Selain itu, mereka belum mendapatkan proses belajar yang baik ketika mereka masih duduk di Sekolah Dasar karena SD di sini juga masih memiliki banyak kekurangan. Kehidupan lingkungan sekitar juga berdampak pada kemampuan belajar mereka.

“Namun tidak sedikit dari siswa kami yang sebenarnya memiliki potensi yang bagus dalam belajar,” kata Firdaus. “Mereka selalu bersemangat untuk datang ke sekolah dan belajar walaupun mereka hidup dengan segala keterbatasan.” Menurutnya, sering para siswa datang ke asrama guru SM3T pada malam hari untuk belajar. Walaupun kadang-kadang mereka sangat sulit dalam memahami apa yang diajarkan, namun semangat yang mereka tunjukkan membuat para guru SM3T ikut bersemangat mendampingi mereka menuntut ilmu. (dedy)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles