Program Studi Pendidikan Teknik Busana dan Teknik Busana Angkatan 2012, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mempersembahkan Peragaan Busana bertajuk “Diverchilago” atau singkatan dari “Diversity of Archipelagho”, Selasa (3/2/2015) di Auditorium UNY di mana ajang ini juga merupakan rangkaian dari Perayaan Dies Natalis ke-54 FT UNY. Pramanda, ketua panitia, menjelaskan bahwa tema yang diusung memiliki makna tentang kekayaan dan keberagaman alam nusantara. “Hal itu,” kata Pramanda, “kita angkat sebagai bentuk kepeduliaan untuk melindungi, menjaga, dan mempromosikan kekayaan alam yang dituangkan dalam busana pesta.”
Peragaan yang menampilkan 100 karya busana ini merupakaan gabungan dari mata kuliah Manajemen Busana dan Adi Busana sehingga mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mampu menciptakan busana yang indah namun juga melatih mereka dalam merencanakan dan mengatur sebuah acara peragaan mulai dari persiapan hingga pelaksanaanya.
Menurut Afif Ghurub Bestasri, dosen pengampu, para mahasiswa dituntut tidak hanya sekedar mampu untuk mengkreasi busana yang indah serta cara berjalan di atas catwalk guna memperagakan busana karya mereka sendiri, namun para mahasiswa juga sekaligus bertindak sebagai event organizer untuk meng-create acara pagelaran busana nan megah.
“Lebih dari itu, manajemen Peragaan Busana tahun ini menampilkan sesuatu yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena para mahasiswa telah dibagi dalam tiga studio yakni studio busana wanita, busana pria, dan busana anak sehingga selain mahasiswa mampu menempuh materi modelling. Mereka juga meski mampu untuk mengajar modelling di tiap studio yang terbagi,” ucapnya. “Dan pada ajang barusan tampil pula ‘model-model’ pemula dari anak-anak hingga dewasa yang merupakan didikan para mahasiswa,” bebernya.
Guna menghasilkan karya busana yang baik, mahasiswa harus melalui proses dan persiapan selama satu semester, dimulai dari pencarian sumber ide dan pembuatan desain, pemilihan bahan, pembuatan pola, dan penjahitan. Dengan tema “Diverchilago”, berbagai unsur busana dipadupadankan menjadi karya dengan mengacu pada trend mode 2015/2016 yaitu Re+Habitat. Trend ini terinspirasi dari tradisi nenek moyang yang dikemas dengan kekinian, bentuk dari kesan berotot, efek berjamur, bergaya techno, seni instalasi, dan aksen primitif yang dikemas dalam style dramatis.
Busana yang diperagakan merupakan hasil karya mahasisiwa yang terbagi menjadi dua kategori yaitu busana pesta cocktail dan busana pesta evening yang ditampilkan atau disajikan dalam hijab dan nonhijab.
Ajang ini juga menggunakan sistem kompetisi untuk lebih memotivasi mahasiswa dalam modelling dan menciptakan busana. Pada akhirnya, terpilih Ratri Ayuni Dewi yang menyuguhkan busana pesta gala sebagai best performance, Ira Fatmawati dengan busana pesta gala-nya meraih favorite penonton sedangkan hasil penilaian dari tiga juri menasbihkan busana pesta gala dari Riskiyah sebagai juara pertama. (hryo)