Sebanyak 85 mahasiswa KKL dan 4 dosen dari negeri seberang Lampung melakukan aktivitas akademik di kota pelajar Yogyakarta. Diwakilkan oleh Universitas Lampung (UNILA), negeri yang terkenal dengan gajahnya itu menjalin relasi dengan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, UNY, pada Senin pagi (2/2/2015). Diterima di ruang seminar PLA lantai III FBS, UNILA mendapatkan atensi besar dari Kepala Kerjasama FBS (Herman, M.Pd.), Jajaran Pejabat Jurusan PBSI (Dr. Maman Suryaman, M.Pd., Dr. Kastam Syamsi, M.Ed., Esti Swatika Sari, M.Hum., Setyawan Pujiono, M.Pd., dan Dr. Anwar Efendi), serta para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam HIMA PBSI dan Komunitas Mishbah.
Ketua Jurusan PBSI Dr. Maman Suryaman, M.Pd., mengungkapkan apresiasinya atas kunjungan akademik UNILA ke FBS. “Pada kesempatan ini kami selaku keluarga besar PBSI UNY menyampaikan apresiasinya terhadap dosen dan mahasiswa UNILA yang pada awal tahun ini memutuskan untuk bertandang ke kampus ungu ini. Sebelumnya, teman-teman dari UNG dan UMUS Brebes juga telah mampir akademik di sini,” ungkap dosen yang juga pakar terhadap pendidikan sastra itu.
Tujuan utama UNILA ke UNY tiada lain untuk melakukan diskusi antardosen dan mahasiswa. Oleh karenanya, UNILA mewakilkan tiga mahasiswa terbaiknya untuk menjadi perwakilan di dalam diskusi mahasiswa. Dari UNY, Yopie Novanda (Ketua HIMA 2015) dan Roghib Ridho M. (Ketua HIMA 2014) memantik diskusi mahasiswa terkait dengan iklim keorganisasian kampus dan pembelajaran luar kelas.
Dika, salah satu ketua rombongan UNILA mempresentasikan sistem organisasi di UNILA. “Di UNILA, prodi kami dinaungi oleh lembaga fakultas bernama FKIP. Salah satu Prodi kami, Pendidikan Bahasa dan Seni memunyai empat mayor di antaranya: (1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; (2) Pendidikan Bahasa Inggris; (3) Pendidikan Seni Pertunjukan; dan (4) Pendidikan Bahasa Prancis. Yang terkahir itu, Pendidikan Bahasa Prancis baru dibuka pada tahun 2014; dengan animo 40-an mahasiswa,” paparnya.
Sementara itu, Yopie Novanda dan Roghib Ridho M. mempresentasikan tentang agenda yang telah dilakukan oleh HIMA PBSI. “HIMA PBSI merupakan organisasi mahasiswa tingkat jurusan di FBS. Sebab, di FBS ini kami memunyai organisasi mahasiswa sebanyak 16. Jadi, tiap bulannya FBS tak akan kering akan kegiatan mahasiswa. Terutama, tentang bahasa dan seni,” ungkap Yopie yang juga berasal dari pulau Sumatera itu.
Dialog antara UNILA dan UNY pun berjalan dengan menarik. Kedua belah pihak melakukan tukar pendapat secara baik. Acara pun berakhir setelah komunitas Mishbah mendendangkan musikalisasi puisi yang dinyanyikan oleh Fabiola, mahasiswa PBSI 2014. (Rony).