“Idealisme dalam berorganisasi di universitas harus diubah menjadi sikap realistis ketika membaur dengan masyarakat. Untuk memimpin masyarakat diperlukan pengetahuan dan sikap toleransi.” Begitulah pesan Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam upacara pembukaan program Sit-In Mahasiswa Univesiti Putra Malaysia (UPM) di Ruang Rapat Senat UNY, Selasa (20/1/2015).
Acara ini dihadiri oleh delapan mahasiswa UPM dan 14 mahasiswa perwakilan ormawa UNY. Delapan mahasiswa yang berasal dari Kolej atau asrama 12 Universiti Putra Malaysia ini akan mengikuti kursus kepemimpinan dan tim building mulai tanggal 19 hingga 23 Januari 2015. Didampingi oleh Prof. Madya, Dr. Faieza Binti Abdul Aziz, Ketua Kolej 12 UPM, mereka akan mengasah kemampuan peserta dalam bidang kepemimpinan bersama dosen dan mahasiswa UNY, serta akan melihat proses serta perkembangan industri rumahan.
Untuk memberikan gambaran utuh mengenai manfaat “student mobility”, Dr.–Ing Satoto E. Nayono, M. Eng., M.Sc., Kepala KUIK UNY memberikan kuliah persiapan pemuda untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia 2015 bagi mahasiswa kedua universitas. “Anda dari UNY dan UPM kelak akan menjadi pemimpin. Jika Anda sejak muda bergaul akrab seperti saudara, kecil kemungkinan untuk terjadi konflik.”
Di akhir acara, rombongan dari UPM berkesempatan untuk berdiskusi dengan para mahasiswa perwakilan ormawa UNY. Dalam diskusi ini terungkap bahwa mahasiswa tingkat pertama di UPM wajib tinggal di kolej atau asrama. Untuk tahun berikutnya, hanya mahasiswa yang aktif dan berprestasi yang bisa menikmati fasilitas ini. Terkait dengan kegiatan nonakademis, seperti halnya di UNY, ada banyak kegiatan yang dilakukan di UPM. Salah satu kegiatan mahasiswa UPM yang terbaru adalah pemberian bantuan pada korban banjir di Malaysia. (KUIK)