Proses belajar mengajar tak selamanya dilaksanakan di dalam ruangan kelas, pengenalan terhadap kondisi luar khususnya wacana dunia universitas amatlah diperlukan. Delapan puluhan siswa SMA Negeri 1 Bangorejo Banyuwangi melakukan studi banding ke Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY), Selasa (6/1/2014). Mereka datang bersama sejumlah guru pembimbing dan staf karyawan.
Rombongan diterima langsung oleh Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. dan Tim Humas di Ruang Ki Hajar Dewantara Lt. 2 Dekanat FIS UNY. Ketua rombongan SMA Negeri 1 Bangorejo mengatakan, pihaknya datang dari ujung timur Pulau Jawa dengan harapan mendapatkan informasi tentang penerimaan mahasiswa baru di UNY. “Penerimaan mahasiswa baru 2014 di UNY melalui tiga jalur,” kata Ajat Sudrajat.
Pertama, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan daya tampung sekitar 50%. Seleksi ini didasarkan pada nilai rapor dan prestasi lainnya selama pendaftar menempuh pendidikan di SMA atau yang sederajat. Semua pendaftar SNMPTN bebas dari biaya pendaftaran. Tahun 2012 lalu ini namanya SNMPTN Jalur Undangan.
Kedua, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan daya tampung sekitar 30%. Seleksi yang dilakukan lewat ujian tulis dan dilakukan secara nasional secara bersama-sama persis seperti SNMPTN Jalur Ujian Tulis 2012. Namun tahun 2013 namanya berubah menjadi SBMPTN.
Ketiga, Seleksi Mandiri (SM) yang merupakan seleksi mandiri UNY dengan daya tampung sekitar 20%. Seleksi ini baru digelar setelah SNMPTN dan SBMPTN diumumkan hasilnya.
Sementara Sari, salah satu staf Humas FIS UNY, mengulas beberapa alasan mengapa memilih UNY yakni kampus yang mengembangkan pendidikan karakter dalam kehidupan akademis maupun nonakademis dengan jargon leading in character education, lingkungan kampus hijau dan bersih sehingga suasananya nyaman (green and clean university), hampir semua program studi terakreditasi dan terdapat program dan, kampus multikultur atau Bhineka Tunggal Ika (mahasiswa dari 33 provinsi dan sejumlah negara).
Selain itu, sistem jaminan mutu yang baik dan mapan, manajemen terpadu dengan dukungan sistem informasi teknologi, prestasi mahasiswa nasional-internasional, tersedia lebih dari 2.000 paket beasiswa. Para siswa mengaku sangat antusias mengikuti acara ini karena mendapatkan bimbingan dan pengetahuan tentang dunia kampus. “Kegiatan yang membandingkan bagaimana cara belajar mengajar di suatu universitas, menurut kami kegiatan ini sangat bagus apalagi untuk anak sekolah menengah atas yang ingin melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi (universitas). Mereka bisa mengetahui bagaimana cara belajar mengajar yang berada di universitas yang tentu berbeda dengan cara belajar mengajar di sekolah menengah atas.”
Kegiatan ini memang menarik apalagi yang benar-benar ingin masuk ke universitas negeri. Dan sepertinya kegiatan ini dapat memotivasi siswa. Pada season tanya jawab ada beberapa doorprize bagi siswa yang bertanya. (Danu)