Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

MEMBENTUK KEPERCAYAAN DIRI DENGAN BERPIKIR POSITIF

$
0
0

Prinsip berkumpul secara melingkar memungkinkan setiap orang untuk saling dekat dan mudah mendapatkan feedback dari  teman  kanan dan kirinya. Alangkah baiknya jika feedback tersebut berupa hal-hal postif.  Terlalu mudah untuk mencari negatif dari orang lain. Sebagai seorang pendidik diharapkan untuk fokus kepada hal-hal yang positif. Hal-hal positif ini yang akan memunculkan sisi-sisi confidence seseorang. Demikian papar Instruktur  Pusat Studi Kreativitas UNY, Dr. Suwarjo, M.Si.  di sela-sela acara Team building dan outbond bagi peserta PPG SM-3T pada  Minggu (11/1/2015) di Halaman Rusunawa UNY Kampus Wates.  Acara ini merupakan rangkaian acara Pelatihan Soft Skill Kepemimpinan dan Kewirausahaan PPG-SM3T angkatan 2014.

Acara outbond ini dibuka dengan senam dan dilanjutkan ice breaking dengan permainan tembak negara. Peserta PPG SM-3T dibagi  dalam nama-nama negara yang per kelompok terdiri 10 orang. Setiap kelompok negara menembak negara lain secara bergantian.  Sesi ini berlangsung meriah dan berhasil mencairkan suasana.

Permainan outbond  yang pertama adalah birthday line.  Menurut Instruktur outbond, Dr. Tri Arif Rahman bahwa birthday line merupakan permainan yang setiap peserta berbaris dan berdiri di atas garis yang telah ditetapkan sesuai dengan kelompoknya. Jika harus melakukan perpindahan, minimal 1 kaki masih di atas garis.  Perpindahan ini dilakukan atas perintah dari instruktur. Seperti mengurutkan barisan berdasarkan tinggi badan, tanggal lahir dsb. “Pemainan ini melatih keterbukaan dan saling mengenal lebih dekat antara satu sama lain,” lanjut Tri Arif Rahman.

Setelah istirahat sejenak, acara dilanjutkan dengan permainan rantai bahagia. “Rantai bahagia ini merupakan permainan dengan menggunakan tali yang dibentuk lingkaran dan setiap kelompok berdiri berjejer dengan tangan saling mengait dan tali tersebut harus melewati tubuh tiap peserta tanpa menggunakan bantuan tangan,” ujar Suwarjo. Permainan ini melatih taktik dan strategi agar tali tersebut dapat cepat sampai di ujung kelompok.  

Di tengah terik matahari yang mulai meninggi, para peserta tetap bersemangat melanjutkan permainan yang melatih kerjasama tim yang solid dan aspek kepemimpinan. Instruktur Dr Rukiyati, M.Hum. meminta para peserta untuk mengangkat pipa sepanjang 1 meter dengan dua jari dan dilakukan oleh 10 orang. Peserta dituntut kekompakannya agar pipa tersebut dapat diangkat kemudian diturunkan. ”Jika tidak kompak, pipa tersebut akan jatuh,” tambah  Rukiyati.

Acara diakhiri dengan peserta duduk bersama melingkar dan saling mengisi kartu berisi hal-hal positif teman  sejawat  dan hal hal positif tersebut akan menjadi pencapaian diri pribadi untuk bekal di masa yang akan datang. (tst)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles