Konseling hipnotik adalah penerapan hipnosis dalam proses konseling yang memanfaatkan pikiran bawah sadar dalam kondisi alpha dan theta untuk mengoptimalkan pengembangan potensi konseli. Beberapa potensi individu yang dapat dioptimalkan perkambanganya di antaranya adalah perkembangan konsep diri, perkembangan kognitif, perkembangan sosial-emosi, perkembangan karir, perkembangan moral, perkembangan spiritual, perkembangan kepribadian, perkembangan optimal keseluruhan potensi diri.
Lebih lanjut, Arie Rakhmat Riyadi mengungkapkan bahwa hipnosis yang diterapkan dalam konseling hipnotik ini sangat berbeda dengan fenomena-fenomena hipnosis yang digambarkan di televisi. Dalam penerapanya, konseling hipnotik mengkombinasikan hipnosis dan teknik konseling. Oleh karena itu, konseling hipnotik tidak dapat dilaksanakan secara instan atau kilat, untuk keperluan terapi konseling hipnotik harus pelan dan bersabar.
Workshop yang diselenggarakan di Ruang Sidang 1 FIP UNY, Sabtu (13/12/2014) ini diunduh oleh Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (Lab PPB) prodi BK ini dihadiri oleh sekitar 60 peserta yang berasal dari beberapa mahasiswa Bimbingan Konseling perguruan tinggi di Yogyakarta, guru Bimbingan Konseling dan mahasiswa umum. Kegiatan menghadirkan pula Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd. sebagai dosen UPI, Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Pedagogik, Prodi PGSD .
Selain pemaparan materi seputar konseling hipnotik, peserta juga dipandu untuk melakukan praktis tahapan-tahapan hipniosis. Adapun tahapan-tahapan dalam hipnosis adalah Pre-Induction, Induction, Depth Level Test, Suggestion, Post Hypnotic, dan Normal. Sementara kunci kesuksesan konseling hipnotik terletak pada konselor dan konseli. Terapis berusaha membantu, tetapi harus ada dukungan dari klien. (gar/ant)