Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

SOSIALISASI KONSEP DAN IMPLEMENTASI PROGRAM IDB DI UNY

$
0
0

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bekerja sama dengan Islamic Development Bank (IDB) kembali menyelenggarakan sosialisasi konsep dan implementasi program IDB di UNY dengan tajuk: “Star-Up Workshop: The Development and Upgrading of Seven Universities in Improving the Quality and Relevance of Higher Education in Indonesia”. Acara berlangsung pada Rabu, 10 Desember 2014 di Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat UNY dan dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan universitas, fakultas, program pascasarjana, lembaga, jurusan dan program studi, serta para kepala biro dan kepala bagian di UNY. Total peserta yang hadir mencapai 175 orang.

Selain sambutan yang diberikan oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., acara yang dimoderatori oleh Dr. Paidi, M.Si. ini menghadirkan empat pembicara yaitu Ir. Suprapto, M.T. selaku Wakil Direktur PMU IDB Pusat; Ir. Herman, Ph.D. dan Bambang Utoyo, M.E. dari Tim PMU Pusat; serta Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. selaku Direktur Eksekutif PIU IDB UNY.

Dalam sambutannya, Rochmat Wahab menyatakan bahwa kita (sivitas akademika UNY –red.) patut bersyukur karena proyek IBD ini adalah proyek terakhir yang diizinkan pemerintah dan UNY berhasil ikut di dalamnya. “Kita beruntung, setelah melalui persyaratan panjang, berhasil masuk di kloter terakhir bersama dalam tujuh universitas,” ungkapnya. Selain itu, Rektor UNY ini juga menambahkan bahwa proyek IDB ini telah dimulai tahun 2014 dan akan terus berlangsung hingga 2017. Pembangunan yang disasar bukan hanya pembangunan fisik sejumlah 14 gedung laboratorium beserta perlengkapannya tetapi juga akademik, meliputi penelitian, short course, pengembangan kurikulum, dan program-program lainnya yang menunjang aktivitas akademik di UNY.

Suprapto sebagai pembicara pertama memaparkan tentang konsep program IDB. “Untuk program IDB itu memang skupnya tidak seluas yang kita bayangkan, tetapi dibatasi,” jelasnya. Suprapto memaparkan bahwa pembatasan itu melingkupi tiga komponen yaitu pertama, perluasan akses pendidikan yang ditandai dengan penambahan jumlah mahasiswa; kedua, pengadaan yaitu pembangunan gedung IDB tidak hanya fisik luarnya saja tetapi juga isinya, maka gedung IDB nanti isinya harus juga dari dana IDB; ketiga, output yang dihasilkan seperti peningkatan jumlah mahasiswa baru dan target pemilikan hak paten bagi tujuh perguruan tinggi yaitu Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Tanjungpura, dan Universitas Syiah Kuala.

Pada sesi selanjutnya, Herman menjelaskan tentang mekanisme yang harus dilalui untuk proses pelelangan. Sesi ketiga diisi oleh Bambang Utoyo yang menjelaskan tentang mekanisme pencairan dana hibah. Sementara pada sesi penutup, Sutrisna Wibawa menjelaskan tentang output terakhir yang harus dicapai UNY berkaitan dengan permintaan dari pihak IDB, misalkan e-Learning yang rencananya akan dicapai pada tahun 2015. “Pada awal 2015 targetnya akan diadakan workshop nasional untuk membuat pedoman e-Learning, sehingga e-Learning yang digunakan UNY, Unesa, Universitas Negeri Gorontalo dan lainnya itu memiliki pedoman yang sama dan bisa saling tukar,” jelas Sutrisna. (Inf)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles