Kamis—Minggu (6—9/11/2014) lalu, Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (Hima IAN) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) mengadakan kunjungan akademik “Invist Sigara” ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ada 80 mahasiwa Ilmu Administrasi Negara (IAN) dan Ilmu Komunikasi (Ilkom) UNY dengan didampingi dua dosen yang ikut berpartisipasi dalam kunjungan ini.
Setelah semua rombongan sudah siap dan segar kembali yang sebelumnya menempuh perjalanan yang melelahkan selama 14 jam, selanjutnya berangkat menuju Pemprov DKI Jakarta. Walaupun dihadapkan dengan macetnya kota Jakarta, namun rombongan tiba disana tepat waktu sesuai yang dijadwalkan sekitar pukul 08.30. Sesampainya di sana, rombongan disambut dengan hangat menuju Auditorium. Dalam kesempatan tersebut, rombongan dari IAN dan Ilkom FIS UNY diterima di Auditorium oleh oleh para pejabat dan pegawai Pemprov DKI Jakarta . Rombongan mendengarkan pemaparan tentang DKI Jakarta dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang disampaikan oleh Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI Jakarta, Drs. Noor Syamsu Hidayat, M.M.
Dijelaskan Syamsu, latar belakang dari BPTSP yaitu mewujudkan visi misi Provinsi DKI Jakarta 2013—2017. Yakni membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik. Kemudian BPTSP diharapkan menjadi suatu lembaga percontohan (ikon) bagi pelayanan publik. Syamsu menjelaskan bahwa tujuan dari Pelayanan Terpadu Satu Atap yakni untuk memangkas birokrasi dalam aspek pelayanan publik. “PTSP di DKI ini sebuah lembaga yang memang dibentuk untuk memangkas birokrasi dalam aspek pelayanan publik, yang dahulunya PTSA (Pelayanan Terpadu Satu Atap) diubah menjadi PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu),” ungkap Noor di depan peserta Invist Sigara.
Pada akhir penjelasan, Syamsu mengatakan, “Perubahan harus dimulai dari diri sendiri, mengubah organisasi, bukan sekedar pintar tetapi harus mempunyai integritas, memahami prosedur mekanisme layanan dan sikap perilaku untuk melayani bukan untuk dilayani“ tegas Syamsu. Dialog kecil ini berakhir dengan pemberian kenang-kenangan oleh panitia Invist Sigara dan dari Pemprov sekaligus menutup perjumpaan rombongan Invist Sigara dan Pemprov DKI Jakarta kali ini.
Kunjungan dilanjutkan ke kantor Komisi Pemperantasan Korupsi (KPK). Bertempat di Auditorium KPK rombongan diberikan pengetahuan tentang pendidikan antikorupsi, sosialisasi, dan pencegahan korupsi. Materi disampaikan oleh Mohammad Jhanathan sebagai Fungsional Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat di KPK. “Ada 30 jenis korupsi, 28 merupakan jenis korupsi dilihat dari perilaku, salah satunya yaitu gratifikasi. Meskipun pangkatnya tinggi dan pendidikan tinggi gratifikasi masih sering terjadi di pejabat pemerintahan,” tutur Jhana.
“Basmi korupsi bersama KPK dengan cara hindari pemerasan, suap, perbuatan curang, gratifikasi, penyalahgunaan wewenang, dan lain-lain. Melanggar lalu lintas dan menyontek merupakan delik korupsi maka hindari perbuatan tersebut! Penegakan nilai-nilai integritas dengan evaluasi pekerjaan setiap hari” tambah Jhana.
Selain berkunjung ke Pemprov DKI dan KPK rombongan juga berkunjung ke Studio Trans7, Cikole Lembang dan Cihampelas Walk. Invist Sigara ini diharapkan dapat menambah referensi keilmuan dan pengetahuan mahasiswa dalam mendesain dan mengembangkan ilmu pemerintahan selain itu juga sebagai praktik langsung dan mengamati tata cara pemerintahan yang baik atau birokrasi dalam suatu institusi. Selain itu, kegiatan juga untuk meningkatkan rasa kekeluargaan seluruh keluarga Ilmu Administrasi Negara baik dosen maupun mahasiswa. (tsani/sari)