Berat badan merupakan salah satu komponen untuk menghitung angka kecukupan gizi seseorang. Seorang ibu diharapkan mampu mengontrol asupan-asupan gizi yang diberikan kepada anaknya agar tidak terjadi kekurangan gizi. Di daerah pedesaan banyak ditemukan balita yang mempunyai berat badan kurang ideal atau kurang gizi, karena untuk mencukupi kebutuhan makan mereka saja susah apalagi memperhatikan asupan makanan yang mereka makan apakah sehat, atau pun layak dikonsumsi para orangtua tidak memikirkan itu, yang mereka fikir bahwa yang terpenting anaknya telah diberi makan.
Banyak orangtua yang keberatan membeli susu formula karena mahal dan tak terjangkau. Berawal dari keprihatinan ini, sekelompok mahasiswa D3 Teknik Boga Fakultas Teknik UNY yaitu Wenny Rachmawati, Annisa Nur Fitriyani, Mei Dian Nurita Sari dan Rias Ardianti menggagas penggunaan susu tajin yang kaya karbohidrat untuk meningkatkan berat badan balita. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Gunungkidul.
Menurut Wenny Rachmawati, alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan berat badan dan gizi menjadi seimbang adalah dengan memberikan susu tajin kepada balita yang mempunyai berat badan kurang dari normal karena asupan ini cukup mudah, murah dan terjangkau. “Susu tajin merupakan air yang berasal dari rebusan beras pada saat menanak nasi,” kata Wenny. “Air ini mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi sehingga mampu menaikkan angka berat badan.”
Annisa Nur Fitriyani menjelaskan bahwa pembuatan susu tajin sangat sederhana, hanya diperlukan beras, air, gula pasir, gula jawa, garam serta kompor untuk memasak. “Air tajin didapat dari cairan putih saat memasak nasi,” kata Annisa. “Cairan tersebut dituang kedalam gelas lalu ditambahkan sedikit garam dan gula jawa atau gula pasir agar berasa manis dan balita menyukainya.”
Menurutnya, air tajin juga mengandung protein, lemak, karbohidrat dan air serta glukosa yang mempermudah penyerapan elektrolit, sehingga sangat baik untuk dehidrasi yang diakibatkan karena diare. Selain itu, air tajin juga mengandung poliglukosa yang dapat memadatkan feses sehingga cairan yang keluar bisa diminimalisasi. (dedy)