Pendidikan adalah hal yang penting dan fundamental bagi kehidupan seseorang. Dengan mendapatkan pendidikan yang baik, seseorang akan mendapatkan kehidupan yang lebih menjamin masa depannya. Selain itu, pendidikan juga membuat seseorang memiliki kebijaksanaan. Tetapi terkadang ketidaktahuan seseorang terhadap informasi yang benar membuatnya terhalang dari pendidikan. Seringkali siswa memiliki keinginan untuk melanjutkan sekolah, tetapi orang tua tidak mau, karena alasan tidak mampu. Padahal beasiswa sebenarnya tersedia bagi mereka yang mau sedikit bekerja keras mencari informasi tersebut. Salah satu yang bisa dilakukan bagi sekolah untuk mendapatkan akses mengenai beasiswa tersebut adalah dengan melakukan kunjungan ke perguruan tinggi. Begitu pula yang dilakukan SMK Maarif NU Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang berkunjung ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY pada Rabu (22/10) kala itu.
Dalam kesempatan tersebut, SMK Maarif NU Bawang mengajak sekitar 60 siswa dari bidang keahlian Akuntansi beserta guru pendamping. Rombongan diterima di Ruang Auditorium FE UNY oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Siswanto, M.Pd.
“Kami mengadakan kunjungan industri ke FE UNY ini untuk mendapatkan informasi tentang kemungkinan melanjutkan studi di UNY. Kalaupun siswa kami kelak tidak melanjutkan studi di UNY, paling tidak kami harap FE UNY bisa memberikan motivasi agar para siswa memiliki tekad kuat untuk mau berkuliah,” harap Maghfur, M.M., dalam sambutannya mewakili sekolah.
“Manfaatkan sebaik mungkin kesempatan berkunjung ke Yogyakarta ini untuk mencari informasi, karena tidak mungkin kita mendatangkan pihak UNY ke sekolah,” pesannya.
Sementara itu, Siswanto menyatakan kegembiraannya menyambut rombongan sekolah tersebut. “Bukan tanpa alasan memilih UNY sebagai lokasi kunjungan industri. Begitu banyak universitas lain dengan berbagai jurusan. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih. Kami pun juga harus memanfaatkan kesempatan seperti ini untuk menyampaikan berbagai informasi karena kami tak mungkin bisa harus berkunjung ke berbagai sekolah di tanah air,” ujarnya.
“Secara yuridis formal, FE masih berusia muda. Casing baru, tetapi isi lama. Dulu tahun 1964 FE masih bergabung di rumpun sosial, setelah berbagai perubahan nama, sampai IKIP Yogyakarta menjadi UNY, dan akhirnya muncul berbagai program studi non kependidikan. Rumpun ekonomi kemudian dirasa mengalami keterbatasan untuk berkembang jika masih bergabung dengan sosial, sehingga berpisahlah Fakultas Ekonomi dari Fakultas Ilmu Sosial,” ungkapnya.
“Jika kalian ingin melanjutkan studi, berprestasilah. Dengan berprestasi di bidang akademik ataupun non-akademik, ada banyak peluang menanti. Beasiswa tersedia, pekerjaan pun seakan menghampiri. Sebagaimana pepatah orang Jawa, golek jeneng ndisik, jenange nututi. Carilah nama dulu, rezeki akan mengikuti. Berprestasilah dahulu, niscaya berbagai kemudahan akan mengikuti. Dengan berprestasi, pekerjaan tidak perlu dicari, justru akan mendatangi kita,” pesan Siswanto kepada para siswa. (fadhli)