Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali mengirimkan delegasinya dalam program hibridisasi untuk studi budaya ke Universitas Naresuan, Thailand. Tahun 2014 merupakan tahun ketiga FBS UNY dan Universitas Naresuan bekerja sama menyelenggarakan program tersebut. Sebanyak sembilan mahasiswa dari berbagai program studi FBS UNY yang dipandu langsung oleh Herman, M.Pd., mendapatkan pengalaman secara langsung untuk mempelajari budaya dan bahasa Thailand selama 14 hari (14—28/9/2014) kala itu.
Kesembilan mahasiswa tersebut antara lain: Aldia Wulandari (Pendidikan Seni Tari), Atik Dhamayanti (Pendidikan Bahasa Inggris), Dhara Dinda Kamayangan (Pendidikan Seni Kerajinan), Djaka Galih Surya Anggana (Pendidikan Bahasa Daerah), Hapsari Setyawati (Pendidikan Bahasa Perancis), Iedham Bagus Erlangga (Pendidikan Seni Rupa), Putra Andino Nugraha (Pendidikan Seni Musik), Meidiala (PBSI), dan Zidnie Ilma (Bahasa dan Sastra Inggris).
Program pertukaran mahasiswa ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memetik pelajaran berharga dari kearifan lokal masyarakat Thailand khususnya di universitas yang berlokasi di Phitsanulok tersebut. Dalam agenda pelepasan pra-keberangkatan Jumat lalu (12/9), Wakil Dekan I FBS, Dr. Widyastuti Purbani, M.A., menuturkan, “Tantangan ASEAN Community 2015 menjadikan program pertukaran pelajar adalah sebuah kebutuhan. Nantinya, kompetisi bukan hanya sesama orang Indonesia saja melainkan dengan orang-orang dari berbagai macam negara sehingga kita harus mempersiapkan diri sedini mungkin.” Beliau kemudian berpesan pada delegasi pertukaran mahasiswa agar memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar sebanyak-banyaknya dari Negeri Gajah Putih tersebut.
Dalam prosesi penerimaan delegasi secara resmi di Universitas Naresuan pada Senin (15/9), Presiden Universitas Naresuan Prof. Sujin Jinahyon, Ph.D., berpesan bahwa kesempatan saling bertukar ilmu seperti ini perlu dipertahankan. Selain itu, beliau mengingatkan untuk tetap hidup dalam keharmonisan. Meidiala, salah satu delegasi FBS dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, menyatakan sangat senang diberi kesempatan untuk menjadi salah satu perwakilan FBS UNY untuk studi budaya di kampus tersebut.
Kesembilan delegasi tersebut mendapatkan pengetahuan baru dalam kelas bahasa, tari tradisional dan musik tradisional Thailand, kelas bahasa Indonesia, kelas yoga, dan kelas natural healthcare. Tak hanya itu, Universitas Naresuan juga menyediakan sarana belajar yang tidak terbatas oleh ruang, yakni dengan mengunjungi situs-situs bersejarah yang berada di Sukhotai. Dengan diadakannya program hibridisasi untuk studi budaya ini, diharapkan para delegasi mampu menebarkan semangat untuk membuka cakrawala global namun tetap tidak lupa akan kearifan lokal di negeri sendiri. Selamat dan sukses! (Zidnie)