Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

YUDISIUM SEPTEMBER DI FE UNY

$
0
0

Bagi seorang lulusan sarjana atau diploma, ada beberapa pilihan yang bisa diambil pasca studinya. Pertama, mereka bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Dewasa ini, makin banyak program studi pascasarjana yang tersedia di UNY dan Indonesia. Selain itu, studi lanjut juga sudah menjadi tren yang lumrah. Kedua, para alumni bisa menjadi pahlawan pembangunan, yaitu dengan menciptakan lapangan pekerjaan. Fakultas Ekonomi (FE) UNY sejauh ini sudah memberikan bekal kewirausahaan baik dalam bentuk pelatihan maupun bantuan finansial kepada mahasiswa. Yang terakhir, jangan lupa juga mencari jodoh. Banyak yang keasyikan meniti karir sehingga tidak sempat memikirkan pasangan hidup. Hal ini sebagaimana dipesankan Dekan FE, Dr. Sugiharsono, M.Si. kepada para lulusan FE UNY dalam upacara Yudisium FE UNY periode September, Selasa (30/9/2014) lalu.

Salah satu peserta yudisium tersebut, Ayu Destasi Estiaji atau akrab disapa Ayu Desta, menyatakan keinginannya untuk berwirausaha. “Saya ingin mencoba berbisnis di bidang kerajinan,” ujar gadis kelahiran Jakarta, 21 tahun ini. Putri Pariwisata DIY 2012 ini menyatakan mahasiswa seharusnya tidak hanya berkuliah. “Jangan cuma kuliah-pulang-kuliah, tapi juga diisi dengan kegiatan lain seperti bekerja paruh waktu atau berorganisasi, agar softskill terasah. Gunakan to-do-list untuk membantu dalam mengatur waktu,” pesan alumnus Manajemen 2010 yang juga pernah dan masih menjadi penari dan MC freelance ini.

Sementara itu, peraih IPK tertinggi pada Yudisium FE UNY periode September, Elisa Wulandari, menjadi pemimpin rekan-rekannya membaca Prasetya Alumni. Putra dari pasangan Turiyono dan Larni ini memiliki cita-cita menjadi guru. Sempat menjadi staf dan kemudian Ketua Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran (Hima ADP), tak menghalangi dia untuk meraih IPK tinggi.

“Saya memaksimalkan semester awal untuk meraih IP setinggi mungkin karena biasanya di semester akhir motivasi akan cenderung menurun,” terang alumnus SMK Pancasila 6 Jatisrono Wonogiri yang mengagumi dosennya, Sutirman, M.Pd. ini.

Yudisium periode September ini meluluskan 23 orang yang terdiri dari 7 orang S1 Kependidikan, 13 orang S1 Non-Kependidikan, dan 3 orang Program D3. Elisa Wulandari menjadi peraih IPK tertinggi periode tersebut dengan Indeks Prestasi sebesar 3,57. “Rata-rata masa studi S1 adalah 4,33 tahun, dengan masa studi tercepat adalah 3,67 tahun. Sementara untuk jenjang D3, rata-ratanya adalah sebesar 3,17,” ungkap Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd. (fadhli)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles