Dunia pendidikan Indonesia sedang disibukkan oleh implementasi kurikulum 2013 mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah di seluruh Indonesia. Dari sana diharapkan peserta didik mampu mencapai kompetensi yang diatur dalam Permendikbud RI No. 54 tahun 2013.
Untuk bisa mencapai kompetensi yang disebut di sana pemerintah mengatur melalui Permendikbud RI No. 65 Tahun 2013 yang berisi tentang Standar Proses. Di sana disebutkan pembelajaran dilakukan melalui interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar di lingkungan belajar, secara interaktif, inspiratif, dan menyenangkan. Untuk mewujudkan hal itu, maka setiap sekolah melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar.
Salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di semua jenjang sekolah adalah matematika. Untuk menghasilkan pembelajaran mata pelajaran yang identik sulit ini maka seorang Widyaiswara di LPMP Prov. Kalimantan Tengah, Sugiyanto, M.Pd. melakukan penelitian berjudul “Pengembangan Model Evaluasi Proses Pembelajaran Matematika di SMP Berdasarkan Kurikulum 2013”.
Hasil penelitian tersebut dipresentasikan dalam ujian terbuka dan promosi doktor Program Pascasarjana UNY pada hari Jumat, 26 September 2014. Penyelesaian penelitian ini dilaksanakan melalui pembimbingan yang intensif oleh promotor Prof. Dr. Badrun Kartowagiran dan co-promotor Dr. Jailani.
Dalam paparannya, promovendus mengatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model evaluasi proses pembelajaran matematika di SMP berdasarkan kurikulum 2013. “Model evaluasi yang dihasilkan (Model P3) diharapkan dapat memberikan suatu informasi yang representatif tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru matematika di SMP berdasarkan kurikulum 2013,” ujarnya.
Penilai keefektifan model evaluasi ini adalah guru SMP, kepala sekolah, dan pengawas yang melaksanakan kurikulum 2013. Jawaban dalam bentuk skor skala 1 sampai 5, dan hasilnya adalah: (1) kejelasan prosedur amat baik, (2) kejelasan bahasa amat baik, (3) kekomprehensifan komponen baik, (4) kejelasan indikator baik, (5) kepraktisan panduan sangat baik, (6) keekonomisan segi waktu sangat baik, (7) keekonomisan dari biaya sangat baik, dan (8) keekonomisan segi tenaga sangat baik.
Berdasarkan pedoman konversi, rerata skor seluruhnya berada pada kategori sangat baik. “Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model evaluasi sudah baik karena instrumen memiliki validitas dan reliabilitas yang memenuhi kriteria psikometri, serta panduan evaluasi yang baik. Model evaluasi yang kami embangkan sangat baik dan efektif berdasarkan penilaian para pakar, praktisi dan pengguna model,” tutupnya.
Dalam kurun waktu hampir satu setengah jam, promovendus dengan penuh semangat dan percaya diri berusaha menanggapi setiap pertanyaan, masukan, kritikan, dan saran dari penguji yang dipimpin oleh Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. dengan sekretaris Prof. Dr. Marsigit, M.A. serta penguji di antaranya Prof. Dr. Widodo, M.S. (penguji eksternal/UGM) serta penguji internal Sumarno, Ph.D. ditambah penguji yang juga promotor, dan co-promotor.
Berdasarkan hasil sidang tim penguji memutuskan bahwa promovendus dinilai mampu mempertahankan hasil penelitiannya dengan baik. Oleh karena itu, alumni S1 Pendidikan Matematika Univ. Palangkaraya tahun 1999 ini berhak menyandang gelar doktor kependidikan dalam bidang penelitian dan evaluasi pendidikan dengan predikat Sangat Memuaskan.
Dalam dokumen akademik PPs UNY tercatat Dr. Sugiyanto, M.Pd. merupakan doktor ke-245 dan ke-143 pada prodi S3 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Selamat berkarya dengan capaian gelar doktornya buat Dr. Sugiyanto, M.Pd. (Rb)