Inilah perjuangan hidup seorang anak petani dari Petir, Rongkop, Gunungkidul yang bernama Nurmi Susanti, mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,84 dengan masa studi 3,6 tahun. Walaupun dari kalangan keluarga ekonomi menengah-bawah, semangat belajar Nurmi tak pernah surut, bahkan sejak duduk di bangku SD—MTsN, Nurmi selalu mendapatkan juara umum di sekolahannya sehingga dia mendapatkan beasiswa pendidikan gratis selama 3 tahun di SMK Muhammadiyah 1 Wonosari.
Setelah lulus SMK, Nurmi mendaftar sebagai mahasiswa di UNY melalui jalur Penerimaan Bibit Unggul (PBU). Demikian disampaikan Nurmi pada reporter Humas FE UNY, Selasa (4/3/2013). Sebelumnya ia telah mengikuti upacara yudisium pada Jumat di Auditorium FE UNY yang diikuti sebanyak 29 peserta. Acara ini dihadiri Dekan, Wakil Dekan I, II, III, Ketua Senat, Kajur/Kaprodi, dan Kabag/Kasubag FE UNY.
Semangat Nurmi, anak pasangan Niyarto-Rupinah, tak pernah surut. Justru dengan ekonomi yang serba kurang tersebut menjadi cambuk buatnya untuk semakin rajin belajar. Alhasil selama kuliah di FE UNY, Nurmi selalu mendapatkan beasiswa sehingga bisa digunakan untuk membayar SPP dan membeli buku. “Selama mengikuti perkuliahan, saya selalu memperhatikan benar apa yang disampaikan oleh dosen sehingga saya akan langsung paham dan mengerti materi yang disampaikan, tidak perlu mengulang belajar lagi di rumah,” ujarnya.
“Selain aktif di perkuliahan, saya juga aktif berorganisasi di Koperasi Mahasiswa (Kopma) UNY sejak tahun 2012. Saya menjabat sebagai Kepala Bidang Keuangan Kopma UNY. Dengan aktif berorganisasi banyak sekali pengalaman yang diperoleh. Tentunya dalam bidang belajar membuka usaha, menjalin hubungan dengan berbagai relasi kerja, tanggung jawab mengenai laporan keuangan, manajemen, kepemimpinan, bekerja dalam satu tim, bahkan saya memperoleh trik-trik dalam melobi dengan instansi/lembaga lain.”
Setelah dinyatakan lulus, Nurmi mencoba untuk mendaftarkan diri sebagai staf di Bank BPD DIY, dengan harapan bisa diterima sehingga bisa membantu orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan hidup dan bisa membantu membiayai adiknya yang masih duduk di bangku SMP. Sebenarnya ada niat untuk lanjut studi S2 namun karena terbentur biaya, niat tersebut diurungkan dahulu tetapi tetap akan berusaha untuk mencari beasiswa. Demikian ucap gadis kelahiran 27 November 1990 tersebut. (Isti)