Al-quran sebagai insiprasi hidup telah lengkap mengatur dan menata kehidupan kita. Dalam Al-quran menjelaskan pula bahwa golongan orang berilmu terbagi menjadi tiga, yaitu: 1) Al-halikun yaitu orang-orang yang mempunyai ilmu tapi tidak menggunakannya untuk kehambaan; 2) Al-faidzun yaitu orang yang mempunyai ilmu dan mengetahui aturan, biasanya disebut orang sukses karena mampu menggunakan ilmunya untuk kebaikan; 3) Al-muktasin yaitu orang yang berilmu, mengetahui aturan dan mengetahui dasar-dasar untuk menjaga kualitas kehidupan dengan kehati-hatian.
Demikian disampaikan oleh Drs. H. Nurhidayat Pamungkas saat memberikan siraman rohani dalam kegiatan Pembinaan Rohani dan Buka Puasa Bersama keluarga Besar FIK UNY, Rabu (16/7/2014) di GPLA lantai 3 FIK UNY. Kegiatan diikuti oleh seluruh dosen, karyawan, serta perwakilan mahasiswa. Lebih lanjut Nurhidayat menyampaikan bahwa Allah Swt tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dzolim, fasik, dan kufur. “Dzolim artinya menganiaya diri kita sendiri, selama kedzoliman muncul di fikiran, kita tidak akan merubah kinerja kita. Adapun fasik artinya adalah antara apa yang didengar dan dilakukan berbeda. Sedangkan kufur adalah tidak pernah mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt,” jelas Nur Hidayat.
Lebih lanjut Nur Hidayat menjelaskan bahwa bahwa setiap perubahan akan ada dampak dan resikonya. “Untuk itu janganlah kita menjadi penghasut, mencari kejelekan orang lain, berselisih, dan menjadi pendendam. Jadilah orang yang kuat dalam memelihara persatuan dan kesatuan. Marilah senantiasa kita jaga lingkungan kita agar terjaga iklim yang kondusif. Karena orang bekerja itu modalnya hanya satu SEN. S artinya sabar dan solat. E artinya eling dumateng Allah (ingat kepada Allah), N artinya narima (menerima),” pungkas Nur Hidayat. (rew)