Jagung merupakan salah satu tanaman hasil pertanian yang mudah ditemukan di Padukuhan Gunungsari. Namun demikian, tidak banyak warga masyarakat yang tahu bahwa jagung bisa dikembangkan lagi nilai gunanya selain untuk pakan ternak ataupun kebutuhan industri lainnya. Melihat sumber daya alam berupa hasil panen jagung masyarakat yang melimpah tersebut, mahasiswa KKN UNY yang bertempat di Padukuhan Gunungsari, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul terinspirasi untuk membuat alternatif olahan makanan berbahan dasar jagung. Setelah bertukar pikiran dengan anggota kelompok lainnya, akhirnya para mahasiswa berkeinginan untuk membuat brownies, mengingat bahan-bahan yang diperlukan cukup sederhana dan mudah untuk didapatkan.
Para mahasiswa KKN UNY tersebut mengadakan penyuluhan dan pelatihan pembuatan brownies berbahan dasar tepung jagung yang diikuti oleh perkumpulan ibu-ibu PKK Padukuhan Gunungsari. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja kelompok KKN ND26 dengan tujuan pemanfaatan sumber daya alam lokal. Penyuluhan dan pelatihan ini berlangsung bersamaan dengan pertemuan PKK pada Senin, 14 Juli 2014 di Balai Padukuhan Gunungsari. Para mahasiswa mempraktikkan cara pembuatan brownies dan diperhatikan dengan seksama oleh para ibu PKK.
Menurut Amajida Sabilla, mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY, tepung jagung dibuat sendiri dengan cara merendam biji jagung kering selama semalam lalu digiling. “Jagung yang telah direndam kurang lebih melalui dua kali proses penggilingan,” kata Amajida Sabilla. Bahan-bahan lain yang digunakan untuk membuat brownies ini meliputi telur, gula pasir, minyak goreng, dan cokelat bubuk secukupnya. Bahan-bahan tersebut dicampur dan diolah sehingga menjadi brownies yang rasanya tidak kalah dengan brownies yang sudah terkenal.
Setelah brownies matang, sebagian ibu PKK yang sedang tidak berpuasa diminta untuk mencoba. Ternyata para ibu PKK memberikan komentar yang positif. Bahkan salah satu dari mereka mengatakan bahwa rasa dari brownies buatan para mahasiswa KKN ini tidak kalah enak jika dibandingkan dengan salah satu merk brownies ternama. Lasno, warga setempat, ditawari mencoba brownies dari tepung jagung ketika sedang nonton bersama final Piala Dunia 2014. “Wah, kami para petani tidak tahu kalau ternyata jagung bisa dijadikan makanan yang enak seperti ini,” ujarnya.
Fitria Ingga Saemargani, mahasiswa Prodi Akuntansi FE UNY mengatakan bahwa bahan yang diperlukan untuk membuat brownies ini adalah 4 butir telur, ½ gelas tepung terigu, ½ gelas tepung jagung, 1 gelas gula pasir, 1 gelas minyak goreng dan cokelat bubuk secukupnya. Cara membuatnya adalah mencampur gula dan telur, kocok sampai mengembang. Lalu masukkan tepung sedikit demi sedikit dilanjutkan memasukkan cokelat bubuk dan minyak goreng, aduk sampai rata.
Kemudian adonan dimasukkan ke dalam loyang yang sebelumnya telah diolesi minyak goreng dan ditaburi tepung terigu hingga rata. Kukus kurang lebih 30 menit sampai brownies dirasa matang, caranya dengan menusukkan tusuk gigi ke dalam adonan yang dikukus. Jika adonan brownies masih menempel pada tusuk gigi maka brownies belum matang.
Ketua Kelompok KKN Achmad Guntur dari Prodi Administrasi Negara FIS UNY berharap agar penyuluhan dan pelatihan kali ini dapat memberikan alternatif bagi warga masyarakat Padukuhan Gunungsari untuk dapat membuat makanan kreatif dengan bahan yang berasal dari lingkungan mereka sendiri. “Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang mereka miliki sendiri secara kreatif, nantinya diharapkan pula agar masyarakat bisa meningkatkan taraf perekonomian mereka,” tutup Guntur. (noor pamungkas/dedy)