Gamelan merupakan salah satu hasil kebudayaan asli Indonesia, berupa seperangkat anasambel menyerupai orchestra yang berasal dari Jawa, Bali, serta Lombok. Sayangnya pelestarian gamelan pada generasi muda cukup terkendala karena dianggap sebagai kegiatan yang kuno dan tidak modern. Padahal sebenarnya gamelan sendiri sudah banyak dikenal di seluruh dunia.
Kebutuhan untuk mengenalkan dan menarik minat anak-anak Indonesia terhadap gamelan, membuat beberapa orang mahasiswi dari UNY menciptakan sebuah permainan interaktif memanfaatkan teknologi komputasi. Mereka adalah Saras Mareta Ratri dari Program Studi Pendidikan Teknik Informatika, Yosimi Ratna Puti Annisa, Ika Wahyu Wiranti, serta Galuh Yuliasih Condrosari dari Prodi PG-PAUD.
“Gamelan dapat mulai dikenalkan pada anak sejak Taman Kanak-kanak. Pengenalan gamelan paling baik jika anak langsung memainkan alat musik gamelan karena melibatkan semua organ sensoris dan motorik, “ ungkap tim ini.
Game interaktif yang diberi nama GamelanD ini menjadi media yang mengatasi hambatan untuk anak mengenal dan mempelajari gamelan. GamelanD memiliki sesi pengenalan gamelan dan soal. Sesi pengenalan meliputi pengenalan suara, pengenalan nama, dan mencocokkan bentuk menggunakan model drag-and-drop. Sesi soal digunakan sebagai evaluasi pemahaman anak dengan pilihan ganda. Alat musik gamelan yang dikenalkan dalam GamelanD adalah bonang, saron, gong, slenthem, kenong, kempul dan kendhang. GamelanD menggunakan Lancaran Gugur Gunung laras pelog.
Permaian berbasis flash yang lolos didanai pada program PKM DIKTI ini juga sudah diujikan pada sisa TK Al-Amien Jetis Yogyakarta. Setelah diteliti permainan ini memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam melatih kemampuan mengenal gamelan di Taman Kanak-kanak. Ada perbedaan pengetahuan yang signifikan setelah menggunakan permainan interaktif GamelanD dalam tingkat kepercayaan 95%. (meg)