Pusat Pengembangan Bahasa, LPPMP, mengadakan lomba pidato bahasa Inggris (speech contest) untuk mahasiswa. Acara dilaksanakan hari Sabtu dan Minggu (1—2/12/2012). Lomba ini diikuti oleh 27 orang peserta. Sebagian besar peserta adalah mahasiswa tingkat awal dari berbagai jurusan di UNY. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kerjasama Wakil Rektor I UNY dengan Pusat Pengembangan Bahasa UNY dalam rangka menuju World Class University.Lomba ini terdiri dari dua tahap. Pada hari pertama, dalam babak kualifikasi, peserta menulis esai. Sebanyak 9 tulisan terbaik disaring dan lolos ke babak final pada hari kedua. Babak final terdiri dari sesi pidato dan tanya jawab. Di final peserta diberikan tema yang sudah ditentukan panitia dan diberi waktu 10 menit untuk mempersiapkan bahan pidato yang akan dikemukakan di depan juri.Keluar sebagai juara I adalah Astrid Syarifah Vardhani (mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Boga), juara II adalah Anisa Wulandari (mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman). Sementara juara III adalah Sulistiana Febriawati (mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia).Anisa Wulandari, juara II, dalam pidatonya menyatakan, “Pada dasarnya sikap toleransi dapat ditumbuhkan melalui pemahaman multikultural. Keberagaman yang ada bukan menjadi alasan untuk bersikap skeptis dan sentimen. Melalui pembelajaran bahasa asing, seseorang juga bisa mengembangkan pemahaman multikultural.” Selain itu dia juga mencontohkan bahwa kadang orang bersikap curiga ketika orang Barat, atau dalam hal ini Jerman, yang menganut kepercayaan atheis. “Kadang orang akan beranggapan stereotype pada mereka, padahal ada banyak alasan yang mendasarinya dan di sinilah peran belajar bahasa Jerman. Dalam bahasa, kita juga belajar sejarah dan budaya. Dengan pemahaman multikultural yang didapat dalam proses belajar bahasa Jerman, diharapkan orang akan lebih bijaksana dalam menelaah apa yang dihadapi orang lain,” tambah presiden Unit Kegiatan Mahasiswa Student Activity Forum of Foreign Languages (UKM SAFEL) ini.Sementara Astrid Syarifah Vardhani, juara I, mengambil tema “Developing Character Education Through the Subject of Managemen Usaha Boga” untuk pidatonya. Mahasiswa angkatan 2011 ini menjelaskan bahwa dalam mata kuliah Managemen Usaha Boga, dia dan temannya satu kelas diwajibkan membuat semacam restoran kecil sehingga selama pelaksanaannya terjadi pula proses pengambangan karakter. “Aspek kedisiplinan, etos kerja, integritas, dan team work menjadi aspek yang sangat diperlukan selama perkuliahan tersebut berlangsung,” ungkapnya.Menurut Astrid, pada babak final tensi semakin tinggi, “Saat itu, saya dan kontestan yang lolos babak final diberikan tema speech secara random dan kami hanya diberi waktu sepuluh menit untuk persiapan pidato di hadapan dewan juri dan penonton.”Kemampuan bahasa Inggris mahasiswa asal Yogyakarta ini memang telah terasah di lingkup keluarganya sendiri, “Di keluarga, kami senantiasa menyempatkan waktu untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Selain itu pihak jurusan juga sering mempercayakan saya sebagai MC untuk acara table manner yang semakin menambah kepercayaan diri saya dalam berbahasa Inggris.Hadiah diserahkan oleh Ketua Pusat Pengembangan Bahasa, Jaka Priyana, Ph.D. Pada saat yang sama beliau perpesan kepada peserta lomba, “Kami harap ke depan Astrid dan semua peserta speech contest ini dapat berperan aktif dalam program speaking club yang ada di UNY guna memajukan kemampuan speaking mahasiswa.” Begitu pesan Pak Jaka di depan seluruh peserta dan panitia dalam penutupan acara. (bin/ Fitriananda/ hryo)
↧