Menjadi pribadi yang percaya diri, mengetahui secara optimal kemampuan diri sendiri, dan orang lain pun mengetahui kemampuan dirinya, adalah syarat-syarat kesuksesan. Sebaliknya, orang yang mengetahui kemampuan diri sendiri tetapi kemampuan tersebut tidak mampu diketahui orang lain, seperti orang yang tidak mampu bermanfaat bagi orang lain. Sementara orang yang tidak mengenal kemampuan dirinya sendiri dan justru orang lain yang lebih mengetahui, maka dia merugi. Di pihak lain, orang yang tidak memahami kemampuan dirinya sendiri, begitu pun orang lain tidak mengetahui kemampuannya, jelas bukan tipe manusia yang diinginkan semua orang. Petuah ini disampaikan kepada calon wisudawan periode 23 Februari 2013 FE UNY oleh Adhik Iwan Sulistiyanto, MM., dalam acara Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja di Ruang Auditorium FE UNY, Kamis (21/2/2013) sore.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 mahasiswa calon wisudawan FE UNY Periode I tahun 2013, Wakil Dekan III FE UNY, Siswanto, M.Pd., Ketua Panitia, Lina Nur Hidayati, MM., serta bertindak selaku narasumber adalah seorang motivator nasional Adhik Iwan Sulistiyanto, MM. dan praktisi Heri Santoso, S.Psi. Dalam laporan kegiatannya, Lina menjelaskan bahwa pelatihan ini bersifat rutin dan dilaksanakan secara khusus bagi calon wisudawan FE UNY sebagai pembekalan sebelum mereka benar-benar lepas dari dunia kampus, sehingga waktu pelaksanaannya pun mendekati hari wisuda. Pelatihan ini dimaksudkan agar para calon wisudawan mendapatkan pengetahuan dan kiat-kiat khusus untuk sukses di dunia kerja, ataupun semangat bagi mereka yang berniat membuka lapangan kerja.
Dalam sambutannya, Siswanto, M.Pd. menjelaskan bahwa FE UNY sudah menyiapkan mahasiswa dengan berbagai program sejak awal masa studi mereka hingga akhir agar semua mahasiswa yang lulus bisa berkompetisi dengan lulusan dari universitas lain. Dengan kata lain, ketika mahasiswa benar-benar "keluar" dari kampus, mereka telah siap menghadapi dunia kerja. Sebelum membuka acara siang itu, Siswanto juga berpesan untuk tidak terlarut dalam euforia kelulusan setelah diwisuda. Kehidupan nyata sudah menanti dengan kondisi, individu, dan permasalahan yang jauh berbeda dari yang mahasiswa temui pada keseharian kampus. Untuk itulah, diperlukan juga softskill, bukan hardskill, dalam menghadapi berbagai problem kehidupan dan pekerjaan.
Pada sesi pertama, Adhik Iwan menjelaskan materi-materi pengembangan diri secara interaktif dan bersemangat. Dengan penampilan yang energik dan ditingkahi humor, Adhik menggenjot semangat calon wisudawan yang siang itu terlihat begitu antusias. Para mahasiswa yang akan diwisuda Sabtu (23/2/2013) tersebut tidak canggung dan tampak larut untuk mengikuti setiap arahan dan ajakan pemateri sehingga waktu terasa berlalu begitu cepat. Di akhir sesi pertama, Adhik juga menjelaskan trik-trik menulis CV, surat lamaran, serta bagaimana agar sukses menghadapi wawancara kerja.
Pada sesi kedua, Heri Santoso membawakan dan mengenalkan simulasi psikotes secara runtut dan detail. Mahasiswa diajak mengalami dan merasakan langsung bagaimana soal-soal psikotes yang mungkin saja akan mereka temui ketika hendak melamar pekerjaan. Dengan lugas dan jelas, Heri Santoso memberikan contoh soal beserta penjelasan dan jawabannya kepada para mahasiswa. Walau materi kali ini lebih serius, tetapi Heri Santoso mampu mengenalkan dan memahamkan materi psikotes dengan penyampaian dan gaya yang akrab. Berkali-kali para mahasiswa tampak riuh ketika setiap soal yang mereka hadapi ternyata begitu menarik dijelaskan oleh Heri Santoso. Tepuk tangan meriah mengakhiri acara yang penuh semangat dan berakhir pukul 3.30 sore itu. (fadhli)