Sebagai calon mahasiswa Pascasarjana UNY, mahasiswa program Kemitraan Negara Berkembang (KNB) tahun akademik 2013 mendapatkan wawasan dan pengalaman langsung melalui program yang telah disiapkan oleh KUIK UNY dan Kantor Kerjasama PPs UNY. Selain mendapatkan program bridging course yang fokus pada pendalaman Bahasa Indonesia, mereka juga berkesempatan untuk melakukan ekskursi akademik berupa kunjungan ke beberapa sekolah di Yogyakarta untuk memperluas wawasan dan mengenal lebih dekat system pendidikan di Indonesia.
Pada kisaran bulan Februari dan Maret, mahasiswa KNB yang berasal dari 7 negara berbeda mengunjungi sekolah dengan variasi jenjang yang berbeda, sesuai dengan materi perkuliahan yang mereka dapatkan selama mengikuti program bridging course, yaitu Pendidikan Formal, Non-Formal, dan Informal.
Untuk jenjang PAUD, TK, dan SD, didampingi dosen dan tutor pendamping, mereka mengunjungi PAUD, TK, dan SD BIAS Giwangan, yang dikelola oleh Yayasan BIAS. Mereka melakukan observasi sederhana dan berinteraksi langsung dengan para guru, pengelola, dan siswa tentunya. Mereka terlihat antusias, terutama ketika berinteraksi dengan siswa. Mereka mencoba mengaplikasikan keterampilan bahasa Indonesia yang mereka miliki dengan berkomunikasi langsung. Untuk level selanjutnya, mereka berkunjung ke SMPN 1 PAKEM dan SMAN 1 TURI. Nuansa keakraban begitu terasa ketika mereka memasuki kelas-kelas dan memberanikan diri untuk mengenalkan diri dan bertukar pengalaman. Mereka juga mendapatkan wawasan tentang kegiatan ekstrakurikuler di sekolah selain kegiatan belajar-mengajar di kelas.
Untuk melengkapi pengalaman mereka, Kantor Kerjasama memberikan kesempatan mahasiswa KNB untuk mengunjungi Lembaga Bimbingan Belajar NEUTRON Yogayakrta. Hal ini dilatarbelakangi oleh keberadaan lembaga bimbingan yang merupakan contoh pendidikan non-formal di Indonesia. Yang menarik adalah ketika mereka diberikan waktu untuk mengikuti kelas Bahasa Indonesia untuk alumni SMA yang akan masuk perguruan tinggi. Mereka begitu antusias mengikutinya dan mendapatkan kesan bahwa ternyata ada cara cepat untuk mempelajari Bahasa Indonesia, terutama Tata Bahasa.
Ekskursi akademik menjadi salah satu program unggulan yang diperuntukkan bagi mahasiswa asing yang mengikuti program KNB. Kegiatan ini membuka wawasan sekaligus ide untuk masa depan dunia pendidikan di setiap negara menjadi lebih baik. (Umar)