Penilaian (assessment) dalam pendidikan adalah usaha formal untuk menentukan status peserta didik menurut variabel pendidikan yang diinginkan. Penilaian mengacu pada penghargaan yang luas, mencakup bukti dan aspek dari pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan atribut dari peserta didik. Dengan kata lain, penilaian pendidikan merupakan usaha menentukan status peserta didik dengan suatu aturan dan dilakukan secara formal.
Fitur penilaian pendidikan dibagi dua, yakni penilaian tradisional (traditional assessment features) dan penilaian kinerja (performance assessment features). Fitur penilaian tradisional meliputi pengetahuan dasar, proses pengetahuan, isi pengetahuan, dan penyelesaian masalah. Sementara fitur penialaian kinerja meliputi pengetahuan dasar, belajar kelompok, penilaian diri, penerapan keterampilan, desain kreatif, aplikasi otentik, produk kreatif, dan penerapan semua keterampilan peserta didik.
Supahar, M.S., dosen FMIPA UNY melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian disertasinya. Penelitian yang berjudul “Penilaian Kinerja Kemampuan Inkuiri Mata Pelajaran Fisika Siswa SMA di DIY” ia presentasikan dalam ujian terbuka dan promosi doktor Program Pascasarjana UNY pada hari Jumat, 23 Mei 2014.
Dalam paparannya, bapak dua anak ini mengemukakan bahwa penelitian ini bertujuan mengembangkan instrumen pengukur kinerja kemampuan inkuiri mata pelajaran fisika peserta didik SMA dan mengukur kinerja kemampuan inkuiri mata pelajaran fisika peserta didik kelas X dan XI-IPA SMA di DIY.
Penelitian ini melalui tiga tahap, yakni: pengembangan awal instrumen, uji coba, dan pengukuran. Tahap pengembangan awal instrumen meliputi penyusunan, telaah dan validasi: kisi-kisi perangkat tes, butir-butir tes, dan pedoman penilaian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap uji coba dan tahap pengukuran berdasarkan kriteria mean INFIT MNSQ 1,0 dan simpangan baku 0,0 terbukti tes fit dengan PCM. Tingkat kesulitan butir-butir tes pada tahap uji coba berada pada rentang -0,83 sampai +0,84 yang berarti butir-butir tes dalam kategori baik karena nilainya di antara -2,0 dan +2,0. Rerata tingkat kesulitan butir aspek merencanakan adalah 0,33, aspek pelaksanaan adalah 0,02, dan aspek pelaporan adalah -0,07. Dengan demikian, instrumen penilaian kinerja kemampuan inkuiri memenuhi syarat digunakan untuk mengukur kemampuan inkuiri mata pelajaran fisika siswa SMA.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa skor dalam skala logit kemampuan inkuiri mata pelajaran fisika siswa SMA di DIY terendah, tertinggi, rata-rata, dan simpangan baku berturut-turut adalah 0,09; 0,19; 0,13; dan 0,015. Kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan dominan pada kategori 2 dan 3 dari kategori 1 sampai dengan 4. Jadi, kemampuan inkuiri mata pelajaran fisika siswa SMA di DIY masih berada pada kemampuan sedang sehingga belum memuaskan.
Di hadapan tim penguji yang beranggotakan Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. (Ketua merangkap Co-promotor), Prof. Dr. Badrun Kartowagiran (Sekretaris), Prof. Dr. Bambang Subali (Penguji), Sumarno, Ph.D. (Penguji), dan Dr. Arif Hermanto, M.Sc. (Penguji), promovendus dapat menanggapi masukan, saran, dan pertanyaan yang diberikan. Oleh karena itu, tim penguji menilai disertasinya dapat dipertahankan dengan baik sehingga promovendus dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dengan menyandang gelar doktor kependidikan.
Dalam daftar lulusan doktor di PPs UNY, Dr. Supahar merupakan doktor ke-222 dan ke-36 pada Prodi PEP. (Rb)