Dalam rangka dies natalis ke-50, Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan reuni akbar dan sarasehan yang dilaksanakan oleh Ikatan Alumni UNY (IKA UNY) pada Sabtu, 17 Mei 2014 di GOR UNY. Kegiatan ini dihadiri oleh ribuan alumni IKIP Yogyakarta yang pada tahun 1999 berubah menjadi Universitas Negeri Yogyakarta. Menurut ketua pelaksana, Sardiman AM., M.Pd., reuni para alumni ini diharapkan menjadi sarana bernostalgia sebagai perwujudan rasa cinta almamater serta menjalin kembali silaturahmi yang terputus. “Kami juga berharap ada ide-ide segar yang bisa digali dari para alumni,” katanya.
Setelah acara temu alumni di GOR selesai kegiatan dilanjutkan dengan temu kangen di fakultas dan prodi masing-masing. Ketua IKA UNY, Prof. Dr. Herminarto Sofyan menjelaskan bahwa alumni UNY yang tercatat hingga saat ini sejumlah 102.213 yang terinci dari FIP 18.841 orang, FBS 18.154 orang, FMIPA 15.398 orang, FIS 19.685 orang, FT 16.584 orang, FIK 8.683 orang, FE 1.514 orang, dan Pascasarjana 3.345 orang. Sarasehan menampilkan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non-Formal (Dikmenof) Bantul Masharun Gazali, pendiri Universitas Pamulang Drs. H. Darsono, dan Guru Besar UNY Prof. Suyanto.
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dengan pemukulan gong. Dalam sambutannya Rektor mengatakan bahwa evolusi UNY selama 50 tahun bermula dari bangunan rektorat yang sekarang menjadi Museum Pendidikan Indonesia, kemudian pindah di Gang Guru yang sekarang menjadi LPPM dan yang terakhir adalah rektorat yang sekarang di Jl. Colombo sebagai kampus induk dengan luas sekitar 45 hektar. Kampus lainnya berada di Jl. Kapas, Jl. Bantul, dan Kampus Wates yang terus diupayakan pengembangannya.
“Kami terus melanjutkan perjuangan pimpinan sebelumnya, dan saat ini sedang gencar membangun rasa bangga sebagai alumni UNY,” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. “Rasa bangga ini sebagai wujud rasa syukur akan eksistensi UNY yang makin membaik dari waktu ke waktu.” Rektor menambahkan bahwa untuk membangun kebanggaan itu, secara terus menerus dosen dan mahasiswa meningkatkan jumlah dan ragam prestasinya sehingga tahun 2013 UNY menduduki peringkat pertama pada Student Perfometric yang mencakup bidang penalaran, bakat/minat, dan bidang khusus aktivitas mahasiswa.
Pada kesempatan ini diserahkan pula IKA UNY Award, yaitu penghargaan terbesar bagi para alumnus IKIP Yogyakarta atau UNY. Penghargaan ini diberikan pada mereka yang telah berjasa di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Tahun 2014, IKA UNY Award diberikan pada Drs. H. Darsono, alumnus Prodi Pendidikan Ekonomi Koperasi IKIP Yogyakarta tahun 1975. Pria kelahiran Bantul, 5 Juli 1955 tersebut memilih keluar dari pegawai negeri sipil hanya untuk mendirikan sekolah, dengan alasan agar anak-anak miskin dapat sekolah setinggi-tingginya tanpa terbebani biaya pendidikan.
Dengan ketekunannya, ia mendirikan SMEA Sasmita Jaya di Pamulang Banten tahun 1989 yang pada saat itu hanya mendapat 17 siswa. Sekarang sekolah tersebut telah memiliki ribuan siswa dan menjadi sekolah yang disegani di Pamulang. Selain itu, anak pasangan Ahmad Badowi dan Siti Badriyah tersebut juga mendirikan Universitas Pamulang tahun 2001 dan sekarang, universitas tersebut telah mempunyai ribuan mahasiswa dan memiliki 13 program studi. Mahasiswa Universitas Pamulang sebagian besar dari kalangan tidak mampu antara lain mereka yang berprofesi sebagai office boy, kuli bangunan, dan pemulung di mana mereka cukup membayar SPP Rp. 100.000 per bulan. (dedy)