Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

NGADA EDU-CULTURE FAIR

$
0
0

Pendidikan merupakan bidang yang penting bagi keberlangsungan suatu bangsa. Masyarakat terdidik tentu akan mempengaruhi maju dan berkembangnya suatu bangsa, sehingga sebagai bangsa yang beradab dapat memperdayakan masyarakatnya sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk berpikir. Tokoh pendidikan Ki Hadjar Dewantara telah meletakkan dasar pendidikan nasional, sehingga tanggal lahirnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional sekaligus mengajak masyarakat Kabupaten Ngada untuk bersama-sama mengangkat kekhasan kecamatan-kecamatan yang ada di sana, guru Sarjana Mendidik Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (SM-3T) Kabupaten Ngada menggelar event bertajuk Ngada Edu-Culture Fair 2014 yang dilaksanakan Sabtu, 10 Mei 2014 di Lapangan Kartini Kabupaten Ngada.

Kegiatan yang bertujuan untuk mengangkat kekhasan daerah ini juga dihadiri pejabat pemerintah setempat. Bupati Kabupaten Ngada yang diwakili Drs. Frans Wogha, Staf Ahli Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada menyampaikan bahwa pemerintah Kabupaten Ngada beserta dinas terkait memberikan dukungan sepenuhnya demi suksesnya Ngada Edu-Culture Fair 2014. Sukirdjo, M.Pd., Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Informasi UNY menyambut gembira ide guru SM3T Ngada dan mengapresiasi dengan baik kegiatan ini sebagai satu bentuk aplikasi dari pos pemberdayaan masyarakat yang menjadi program SM-3T angkatan III.

Kegiatan bertema ”Mengangkat Ke-khas-an Daerah sebagai Unsur Budaya Pemersatu Guna Mengedukasi Generasi Penerus Bangsa sebagai Peringatan Hardiknas” tersebut melibatkan seluruh kecamatan dan sekolah yang ada di Kabupaten Ngada. Hadirnya guru SM-3T di daerah penempatan tidak hanya mengajar di dalam kelas saja, namun ikut serta berkontribusi membangun daerah setempat. Menurut Ketua kelompok SM-3T Angkatan III Kabupaten Ngada, Arif Nur Iswahyudi, S.Pd., kegiatan ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Terbukti dengan kunjungan masyarakat ke-24 stand yang berasal dari seluruh kecamatan beserta sponsor.

“Kami menggelar stand untuk menampilan kekhasan yang dimiliki masing-masing kecamatan. Mulai dari tarian, makanan, hasil alam, wisata, hingga hasil kerajinan masyarakat setempat,” ujarnya. Tidak hanya pameran saja, masing-masing kecamatan juga menampilkan berbagai tarian daerah dengan mengenakan kain adat yang dimiliki. Begitu juga dengan beberapa sekolah yang ikut tampil turut memeriahkan acara.

Dari data yang dihimpun panitia, Kecamatan Inerie menampilkan makanan khas dari ubi, Kecamatan Bajawa Utara menampilkan hasil kerajinannya, Kecamatan Riung menampilkan makanan tradisional, kerajinan, dan wisata 17 Pulau, Kecamatan Wolomeze dengan kemiri sunan, Kecamatan Aimere dengan kerajinan tangan, Kecamatan Golewa Barat hasil pertanian hortikultura, Kecamatan Bajawa dengan kain tenun, Kecamatan Soa dengan musik tradisional, Kecamatan Riku Ingu dan hasil pertanian, Kecamatan Kecamatan Jerebu’u dengan pembuatan minyak VCO, dan Kecamatan Golewa Selatan dengan kerajinan tangan daun lontar. (dedy)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles