Selasa, 22 April 2014, Pusat Pengembangan Karir LPPMP UNY menyelenggarakan Seminar Nasional Tracer Study dalam rangka Dies ke-50 Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam seminar ini PPK LPPMP mengundang dua orang narasumber dari Tim Pusat Karir dan Tracer Study Dikti, Ahmad Syafiq, Ph.D. dan Dr. Sandra Dewi, MPH.
Ahmad Syafiq, Ph.D. pada sesi pertama membahas “Urgensi Tracer Study dalam Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia”. Secara singkat Ahmad Syafiq memaparkan bahwa tracer study sangat “urgent” diperlukan karena perubahan dan globalisasi yang sangat cepat dan berskala besar, juga karena posisi dan peran bangsa dalam peta geo-intelektual budaya-peradaban dunia. Peran tracer study adalah sebagai sumber data terpenting bagi pengembangan pendidikan tinggi terkait dengan relevansi pendidikan dan dapat mencakup pertanyaan-pertanyaan untuk evaluasi perguruan tinggi yang cukup luas.
Menyambung Ahmad Syafiq, Ph.D., pada sesi kedua Dr. Sandra Fikawati, MPH memaparkan topik “Standarisasi Tracer Study Perguruan Tinggi di Indonesia”. Dalam penjelasannya, Dr. Sandra mengatakan bahwa selain data lulusan perguruan tinggi diperlukan guna menyelaraskan program pendidikan dengan dunia kerja, tracer study juga suatu bentuk tanggung jawab perguruan tinggi terhadap masyarat sehingga perguruan tinggi perlu melacak para lulusannya untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang didapat lulusan dalam memudahkan proses transisi dan ketika mereka bekerja.
Dalam seminar yang berlangsung setengah hari ini, pesertanya terdiri dari undangan perwakilan dari 38 Perguruan Tinggi di Indonesia dan juga perwakilan dari CDC (Career Development Centre) dari masing-masing universitas. Hadir membuka seminar nasional ini, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A. yang mengatakan, “Saya harap seminar ini dapat memperluas wawasan kita dalam meningkatkan kinerja universitas,” ucapnya. Sudah banyak universitas maju yang memberi perhatian khusus pada tracer study. “Tracer Study merupakan kata kunci dan penting guna meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan di sebuah perguruan tinggi,” tegasnya. (binar)