Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

SEMINAR NASIONAL LPPM

$
0
0

Pentingnya pendidikan dalam menumbuhkembangkan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, Negara, dan Tuhan Yang Maha Esa merupakan modal berharga dalam mendukung pembangunan karakter bangsa. Hal ini dapat dilajukan melalui sistem pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Pada dasarnya iptek adalah sokoguru pembangunan suatu bangsa, dan hanya bangsa yang berilmu pengetahuan dan berakhlak tinggi yang mampu menyejahterakan rakyatnya.

Demikian dikatakan Prof. Dr. Eko Baroto Walujo, Profesor Riset Pusat Penelitian Biologi – LIPI sekaligus Sekretaris Komisi Bioetik Nasional, dalam seminar nasional LPPM UNY di Ruang Seminar LPPM, Senin, 21 April 2014. Seminar yang bertema kontribusi penelitian dan PPM dalam menghasilkan insan humanis dan profesional tersebut merupakan ajang komunikasi antara peneliti dengan pengguna sehingga didapatkan penelitian yang berkualitas dan memiliki daya guna optimal bagi masyarakat luas.

Lebih lanjut Prof. Dr. Eko Baroto Walujo mengatakan teknologi yang mengembangkan harkat dan martabat manusia harus diusahakan dan dikembangkan. “Manusia Indonesia harus bermoral, berakhlak, dan berperilaku baik dalam memahami kemajuan iptek,” katanya. Oleh karena itu, perlu segera dibuatkan regulasi nasional sehingga mampu memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang terkait dan pengembangan pedoman nasional untuk mengakomodir prinsip etika kehidupan atau bioetika.

Seminar yang diikuti oleh dosen, guru, dan pengamat pendidikan dari seluruh Indonesia tersebut dibuka oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. yang dalam sambutannya mengatakan bahwa hal yang membedakan antara perguruan tinggi dengan institusi lainnya adalah adanya penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang merupakan tridharma perguruan tinggi. “PPM merupakan tambahan identitas sebagai ilmuwan,” kata Rektor, “hasil penelitian harus bisa memanusiakan manusia.” Rektor juga mengingatkan pentingnya publikasi dari penelitian untuk didiseminasikan untuk mengangkat local wisdom.

Menurut Ketua LPPM UNY, Prof. Dr. Anik Ghufron, tiap tahun terdapat ratusan bahkan ribuan penelitian yang telah dilakukan. “Namun demikian, tidak sedikit hasil penelitian tersebut masih berupa laporan hasil kegiatan yang tersimpan rapi di perpustakaan,” kata Prof. Dr. Anik Ghufron. Oleh karena itu, LPPM sebagai ujung tombak program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi bertanggung jawab untuk melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas dan kebermaknaan hasil penelitian dan PPM yang dihasilkan.

Pembicara lain yang tampil adalah Prof. Dr. Sam Herodian, Bidang Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Dikti. Menurutnya pengabdian pada masyarakat merupakan bagian sangat penting dalam kehidupan sebagai insan akademis yang hidup dalam dunia perguruan tinggi. “Orang yang telah menjalankan kegiatan penelitian atau PPM dengan baik akan berdampak luar biasa dalam hidupnya,” kata Prof. Dr. Sam Herodian. Dampak tersebut antara lain berkurangnya rasa keakuan, bertambahnya rasa tanggungjawab terhadap kemanusiaan, serta meningkatnya profesionalisme seiring dengan kesuksesan pelaksanaan penelitian atau PPM-nya. (dedy)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles