PERJUANGAN PANJANG UNTUK MERAIH GELAR Gr.
PRODI PENDIDIKAN SENI PPS UNY TERIMA KUNJUNGAN KKL UM
REKTOR UNY MEMBINA DAN MEMBIMBING MAHASISWA TIMNAS U-19
UPIK, ANAK BURUH TANI, LULUS DENGAN IPK 3,90
PEMBUKAAN DIES NATALIS KE-55 FT UNY
Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY),Dr. Moch Bruri Triyono melepas balon menandai Pembukaan Dies Natalis ke-55 di dengan disaksikan Wakil Rektor II, Dr. Moch. Alip serta didampingi jajaran Wakil Dekan FT UNY. Peringatan Dies Natalis kali ini mengambil tema `Strategi Pendidikan Vokasi untuk Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)`. Dies Natalis ke-55 Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dimeriahkan dengan agenda jalan sehat, donor darah dan senam bersama yang diikuti seluruh keluarga besar FT UNY(31/01).
“Seiring bertambahnya usia tentu tanggung jawab yang diemban juga semakin besar, semoga kita semua terus diberikan kemudahan dan kelancaran untuk mengembangkan institusi ini. Dengan pembukaan Dies NataIis ke- 55 FT UNY dengan jalan sehat, senam bersama dan beberapa kegiatan sosial ini, semoga dapat memberikan kebahagiaan dan manfaat sebagai wujud apresiasi untuk FT UNY, ucap Dekan FT.
Menurut, Noor Fitrihana, M.Eng, ketua Panitia Dies Natalis ke- 55 FT UNY, sebelum upacara juga akan diselenggarakan perpanjangan SIM dan STNK yang bekerjasama dengan SAMSAT setempat. Mobil inspeksi dan tim Karnaval Fakultas Teknik UNY juga ikut menyemarakkan jalan sehat , selain itu disediakan pula berbagai hadiah doorprize seperti kulkas dan tiga sepeda gunung sebagai hadiah utama. Tidak kalah manarik, adalah diselenggarakannya donor darah serta lomba memasak nasi goreng dan mewarnai. Puncak acara upacara dies akan dilaksanakan pada (5/2) dengan orasi ilmiah dari guru besar Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Prof. Dr. Badrun Kartowadiran (dafit-FT)
ALUMNI FIK HARUS PANDAI BERADAPTASI DENGAN KEHIDUPAN BARU
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bukan satu- satunya tolok ukur sukses tidaknya seorang lulusan dalam dunia kerja. Namun, seorang sarjana harus memiliki kemampuan dan pengalaman tambahan untuk dapat berkompetisi dalam dunia kerja yang semakin dinamis di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Demikian disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY), Prof. Dr. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed. dalam sambutannya pada yudisium FIK UNY periode Januari 2016. Dekan FIK mengucapkan selamat dan sukses atas kelulusan sarjana strata 1 tersebut dan berharap agar semua lulusan FIK UNY terus meningkatkan kompetensi dan mengembangkan bidang keolahragaan di daerahnya masing- masing dan di Indonesia pada umumnya.
Yudisium dihadiri Dekan beserta jajaran pimpinan FIK UNY dari para Wakil Dekan, Ketua Jurusan serta Sekretaris Jurusan, Kepala Bagian hingga Kepala Sub Bagian di Ruang Sidang Utama GPLA FIK UNY(1/2). Yudisium diikuti 53 lulusan, sebanyak 17 lulusan berhasil meraih lulus dengan predikat cumlaude. Pada yudisium tersebut Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) meluluskan 25 mahasiswa, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani (PGSD Penjas) meluluskan 16 mahasiswa, Pendidikan Kepelatihan Olahraga meluluskan 5 mahasiswa, dan Ilmu Keolahragaan meluluskan 7 mahasiswa. Adalah Anita Puspa Ningrum, S.Or., lulusan Program Studi Ilmu Keolahragaan yang memimpin pembacaan ikrar alumni dan menjadi lulusan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi yaitu 3.76. (Satya).
JOKOWI : SELAMAT DAN SUKSES UNTUK GARUDA UNY TEAM
Presiden RI Joko Widodo sangat mengapresiasi kerja keras tim mobil Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) , Garuda UNY Team ( GUT ) yang sudah kerap kali mengharumkan Indonesia. Jokowi mengatakan, selamat atas prestasi yang telah dicapai dan sukses untuk kompetisi selanjutnya. Apresiasi dan restu dari orang nomor satu di Indonesia ini disampaikan saat kunjungan ke pameran GUT seusai membuka acara Konferensi Nasional Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Yogyakarta, Jumat (29/1/2016)
Didampingi oleh Prof Dr.Rochmat Wahab MPd MA ( Rektor UNY ), Prof H Mohamad Nasir PhD (Menristekdikti), Sri Sultan Hamengku Buwono X (Gubernur DIY) beserta para pejabat setempat, Presiden Jokowi mengunjungi pameran GUT yang bertempat di depan auditorium UNY dan terkesima dengan mobil karya anak bangsa ini, khususnya mobil formula garuda 15 yang membawa Indonesia menjadi Best 2nd Rookie, 4th Overseas Team, dan 5th Efficiency dari 93 tim dunia di FSAE Jepang. “Mobil-mobil kalian harus diikutkan dalam pameran tingkat nasional.” Pesan mantan Gubernur Jakarta ini pada Ketua GUT, Bondan Prakoso.
Dengan adanya apresiasi dan restu dari Presiden RI ini, GUT semakin bersemangat dan berharap kedepan akan lebih banyak yang memberikan dukungan kepada Tim yang menjadi Juara Umum pada kompetisi International Student Green Car Competition 2015 Seoul, Korea Selatan ini untuk menghasilkan karya yang inovasi dan juga dalam memperjuangkan kejayaan Indonesia di berbagai kompetisi antar negara. “GUT akan kembali mewakili Indonesia di 2016 Formula Student Japan, 2016 International Student Car Competition, South Korea, Shell Eco Marathon 2017 untuk mempertahankan dan meningkatkan kejayaan Indonesia di mata dunia.“Ujar Bondan kepad Bapak Jokowi
Forum Rektor Indonesia 2016 yang dibuka secara resmi oleh Presiden ini, mengusung tema ‘Revolusi Mental untuk Memperkokoh Karakter Bangsa’ dan digelar 29-31 Januari 2016. Agenda tersebut merupakan ajang pertemuan antara Presiden dan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia, dan juga memberikan wadah bagi Para Rektor untuk berdiskusi. Harapannya selepas konferensi, pihak Perguruan tinggi di Indonesia dapat menghasilkan outcome berupa solusi bagi permasalahan baik mikro maupun makro yang ada di Indonesia. (Enje)
BANGUN SINERGISITAS, KMP UNY BERKUNJUNG KE LPPM UNY
Dalam rangka untuk mengetahui lebih dekat program-program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh LPPM UNY dan mencari informasi terkait desa-desa di Yogyakarta yang dapat dijadikan desa binaan, Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) UNY mengunjungi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNY. Kunjungan dilaksanakan Kamis (28/1/2016) di Gedung LPPMP UNY dan disambut oleh Kepala Bagian Tata Usaha LPPM UNY Bapak Gomarus Heru Sutrisno dan Kasubbag Program LPPM UNY Bapak Kusno Hidayat. Rombongan KMP UNY terdiri dari Anwaril Hamidy, S.Pd., Rizatmi Zikri, S.Pd., Fajar Fitriani, S.Pd., Chairin Vita Hutamasari, S.Pd., Fay Lalita Ardi, S.Pd., dan Naufal Fitriyansyah, S.Pd.
Menurut Gomarus Heru Sutrisno LPPM terdiri dari 14 pusat studi (pusdi), yang salah satunya adalah pusdi KKN. “Pusdi KKN inilah yang menaungi kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa KKN” katanya. Adapun kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen secara berkelompok dan juga mengikutsertakan mahasiswa. Sebagai contoh, salah satu keluarga di Gunung Kidul pembuat ceriping. Kondisi saat itu, pasar menuntut produksi ceriping 50 kg per hari, namun keluarga tersebut hanya dapat memproduksi ceriping sebanyak 10 kg per hari dengan cara manual. Hal tersebut yang mendasari sebuah ide pembuatan mesin yang dapat digunakan untuk mengiris singkong dengan cara yang lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak irisan singkong. Mesin tersebut dibuat oleh Bapak Kusno Hidayat dan kawan-kawan yang selanjutnya diberikan langsung kepada keluarga tersebut sebagai salah satu bentuk pengabdian. “Ada kepuasan batin yang didapatkan ketika kita memberi dan membantu orang lain. Semua harus diawali dari hati jika ingin mulai mengabdi” kata Bapak Kusno.
Pembuatan program kerja di desa, haruslah dapat disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan desa. Hal ini dilakukan agar apa yang dilakukan atau diberikan untuk desa tersebut bisa bermanfaat. Hal penting yang harus diingat adalah kita harus mampu melihat potensi yang bisa dikembangkan dan kebutuhan-kebutuhan dari desa yang bisa kita bantu sesuai dengan kemampuan kita. “Jika KMP UNY ingin membantu bisa bekerjasama dengan mahasiswa KKN, baik sebagai narasumber ataupun relawan di desa tempat KKN tersebut. Namun, yang harus ditanamkan pada perilaku pengabdian adalah kesadaran untuk mau berkorban tanpa mengharapkan apapun karena mengabdi bukan menambah materi namun akan menambah saudara”, Ujar Bapak Heru.
Fajar Fitriani, S.Pd mengatakan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa akan lebih banyak lagi diadakan. Jika ingin mengabdi harus dimulai dari hati dan diiringi dengan keikhlasan. “Apa saja kontribusi kita untuk negeri ini? Apakah sudah benar-benar mengabdi sepenuh hati ataukah hanya pencitraan? Mungkin, itu PR untuk kita ke depannya” tutup Fajar. (HUMAS KMP UNY)
KUNJUNGAN MGMP BAHASA INGGRIS SMK KAB. PACITAN KE ILLC P2B LPPMP
Rabu (3/2) ILLC P2B LPPMP menerima kunjungan dari MGMP Bahasa Inggris SMK Kabupaten Pacitan. Rombongan yang dipimpin oleh Ibu Purwati tersebut disambut oleh Joko Priyana, M.A., Ph.D., Kepala Pusat Pengembangan Bahasa LPPMP UNY di ruang 401 Gedung LPPMP. Rombongan yang terdiri dari 35 guru Bahasa Inggris SMK ini bermaksud untuk melakukan studi banding terhadap kegiatan pelatihan Bahasa Inggris di ILLC.
“Independent Language Learning Centre atau dikenal dengan ILLC adalah tempat belajar Bahasa Inggris, yang berada di bawah Pusat Pengembangan Bahasa LPPMP UNY, yang dirancang untuk civitas akademika UNY dan masyarakat luas untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris mereka secara mandiri” terang Joko di depan para guru Bahasa Inggris SMK tersebut. Pada sesi pemaparan ini disampaikan pula oleh Joko tentang program dan layanan ILLC. Para guru tampak antusias dengan memberikan berbagai pertanyaan seputar ILLC.
Para guru dari Kab. Pacitan ini berkesempatan untuk mengunjungi Ruang ILLC yang berada di Lantai 1 Gedung LPPMP. Mereka dapat melihat langsung suasana pelatihan, fasilitas, dan layanan, seperti Library, Audio CDs, Language Clinic, Listening Corner, Movie and TV Corner, Game Corner, dan beberapa fasilitas lainnya.
“Kami sangat tertarik dengan fasilitas yang ada di ILLC, dan berniat menerapkan di sekolah-sekolah”, ungkap Ibu Purwati, Ketua MGMP Bahasa Inggris Kab. Pacitan. “Masalah utama yang dihadapi oleh guru adalah bagaimana cara memotivasi siswa untuk belajar bahasa Inggris, dan apa yang ada di ILLC ini sangat menginspirasi”, tambah Bapak Aris S.
Zayin Adib Muhammad, S.Pd., Koordinator ILLC merasa tersanjung dan bangga mendapat kunjungan dari MGMP Kab. Pacitan tersebut. “Semoga para guru dapat mengambil manfaat dari kunjungan ke ILLC”, ungkap Zayin. (Binar)
KAJIAN PRAKSIS PENDIDIKAN KH AHMAD DAHLAN OLEH DR. MOHAMAD ALI
Latar belakang keluarga dan masyarakat berperan penting dalam mengaktualkan kepribadian pragmatis K.H . Ahmad Dahlan sebagai perintis pendidikan berkemajuan. Hal itu juga diperkaya dengan radius pergaulan yang luas pada tingkat nasional (kebangkitan nasional) maupun internasional (diskursus pembaharuan Islam).
Melalui Muhammadiyah, KH Dahlan menempatkan pendidikan menjadi prioritas tertinggi dalam melakukan pembangunan kembali masyarakat. Pendidikan menjadi kunci memajukan bangsa maupun dalam menyejahterakan penduduknya. Beliau menegaskan bahwa pendidikan bukan sekedar dunia persekolahan, tetapi merentang jauh seluas kehidupan itu sendiri, sehingga selain mendirikan sekolah agama modern, juga merintis amal-amal usaha yang lainnya.
Itulah hasil kajian Mohamad Ali, S.Ag., M.Pd. untuk menyusun sebuah karya disertasinya yang berjudul “Pendidikan Berkemajuan: Refleksi Praksis Pendidikan K.H. Ahmad Dahlan”. Hasil kajian tersebut dipaparkan dalam ujian terbuka dan promosi doktor program studi Ilmu Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta pada Selasa 26 Januari 2016.
Dosen FKIP UMS Surakarta tersebut mengemukakan bahwa banyaknya arus pemikiran yang mempengaruhi dan mematangkan pemikiran KH Dahlan, dapat diramu dan diolah sedemikian rupa sehingga memungkinkan melakukan ijtihad secara mandiri. “Berpikir dan bertindak adalah satu rangkaian yang berjalan beriringan. Suatu tindakan dilakukan setelah berpikir mendalam, suatu pemikiran mendalam harus berujung pada sebuah tindakan, “ungkapnya tentang biografi singkat pendiri Muhammadiyah tersebut.
Dalam penelitiannya, ditemukan tiga pilar pemikiran pendidikan berkemajuan yaitu agama, pendidikan, dan kehidupan yang dimaknai secara luas dan sebagai satu kesatuan. Ihwal dan periodisasi pertumbuhan gerakan pendidikan berkemajuan melalui tiga tahap, yaitu masa babad alas (1905-1911), masa embrional (1911-1917), dan masa pematangan struktur (1917-1923).”Struktur pendidikan berkemajuan yang matang tidak terbatas pada persekolahan, tetapi juga mencakup gerakan pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat, seperti aktivitas tabligh, gerakan literasi (media cetak), pelayanan kesehatan (PKU), pemberdayaan perempuan (Sopotresno/Aisyiyah), pembelajaran anak-anak muda(HW), dan pemberdayaan kaum fakir miskin, “imbuhnya.
Temuan terakhir dalam penelitian tersebut adalah dengan kerangka referensi teori pendidikan modern progresif John Dewey dan Islam berkemajuan, praksis pendidikan KH Ahmad Dahlan direkonstruksi menjadi pendidikan berkemajuan. Hal ini dipahami sebagai praksis pendidikan progresif religius yang berlandaskan agama, di atasnya berdiri tiga pilar pemikiran yaitu agama, pendidkan, dan kehidupan sebagai sumber filsafat pendidikan, dan atapnya teori pendidikan yang berdimensi tiga yaitu akal/kecerdasan (intelligence), pengalaman dalam kehidupan sosial (experience), dan berkemajuan (progress).
Penelitian yang menjadi langkah awal untuk mengkaji praksis pendidikan KH A. Dahlan ini mampu menarik perhatian dari tim penguji yang beranggotakan Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. (ketua), Dr. Dwi Siswoyo, M.Hum. (sekretaris), Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro (promotor), Prof. Dr. Sutrisno (promotor), Prof. Suyata, Ph.D. (penguji internal) dan Prof. Dr. Harun Joko Prayitno . (penguji eksternal).
Alumni PAI UIN Sunan Kalijaga, dan Magister Pendidikan Dasar PPs UNY ini dinilai mampu memberikan tanggapan dengan baik atas pertanyaan, masukan , dan saran dari tim penguji. Oleh karena itu, Mohamad Ali diyudisium sebagai doktor ke 306 di PPs UNY. (Rubiman)
PEMBUAT BATU BATA ITU MERAIH BEASISWA BIDIKMISI
Tangan mungilnya memasang cetakan di tanah, lalu memasukkan tanah liat basah kedalamnya hingga padat, diratakan, diciprati air dan diangkatnya cetakan itu. Selesailah sudah proses pembuatan batu bata, tinggal mengeringkan di bawah sinar matahari. Inilah aktivitas keseharian Ettikasari. Walau beraktivitas sebagai pembuat batu bata namun prestasi akademiknya tidak bisa dipandang sebelah mata, terbukti dengan diterimanya dia di prodi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UNY sekaligus meraih beasiswa Bidikmisi.
Gadis kelahiran Klaten 23 Desember 1994 tersebut berkisah bahwa sejak di bangku SMP telah membantu orang tuanya membuat batu bata. Hal itu berlangsung hingga pada saat telah menempuh bangku kuliah. “Setelah kuliah, saya hanya bisa membantu orangtua saat libur di rumah” kata Tika, sapaan akrabnya. Ayahnya, Suripto, memang bermata pencaharian sebagai pembuat batu bata. Demikian pula ibunya, Sarmini. Suripto mengatakan bahwa sebelumnya dia pernah berdagang es krim di Jakarta dan sekarang membuat batu bata di desanya. Bahan baku pembuatan batu bata yaitu tanah liat dibeli dari tempat lain dengan harga Rp. 150.000,- untuk satu bak pick-up dan bisa menghasilkan 1000 buah batu bata yang laku dijual Rp. 500.000,- setelah melalui proses pembakaran. “Tapi ada juga yang saya jual dalam keadaan belum dibakar” ungkapnya “Namun hanya laku Rp. 250.000,- per 1000 buah”.
Menurut Tika, pada awalnya dia tidak berniat untuk kuliah mengingat keterbatasan ekonomi keluarganya. Karena kepandaiannya, selama menuntut ilmu di SMKN 1 Klaten, warga desa Ngunut, Kelurahan Brangkal, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten tersebut memperoleh beasiswa dari Titian Foundation. “Saya diberi motivasi oleh alumni Titian agar melanjutkan kuliah” kata Tika “Bahkan juga dibiayai untuk ikut bimbingan belajar”. Tika juga didorong untuk mendaftarkan kuliah dan berupaya mendapatkan beasiswa bidikmisi. Sarmini menuturkan bahwa pada saat Tika kelas 2 SMK pernah mengutarakan keinginannya untuk kuliah. “Saya bingung saat itu karena keterbatasan ekonomi, namun suami saya mendorong keinginan Tika untuk kuliah. Alhamdulillah dia berhasil mendapatkan bidikmisi” kata Sarmini.
Di bangku kuliah, prestasi Tika cukup membanggakan. Aktivis UKM Penelitian UNY dan Himpunan Mahasiswa Administrasi Pendidikan FIP UNY tersebut berhasil meraih indeks prestasi kumulatif 3,71 dan menghasilkan beberapa karya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), diantaranya berjudul Analisis Kesejahteraan Keluarga TNI di Daerah Sribit Wonosobo dan Pembuatan Movable Book Sebagai Media Pembelajatan Kreatif di TK. “Buat saya, aktif di kegiatan kemahasiswaan itu mengasyikkan, karena ada tantangannya” kata Tika “Seperti manajemen waktu, membuat prioritas mana hal yang harus dikerjakan lebih dahulu, dan sebagainya”. Menurutnya, dalam berorganisasi tidak boleh melupakan tugas utama yaitu belajar. Gadis yang selalu meraih ranking pertama sejak sekolah dasar tersebut juga meraih juara II Mahasiswa Berprestasi Tingkat Jurusan pada tahun 2014 dan 2015.
Sekarang Tika sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang menurut rencana akan dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kab. Klaten serta KKN, sekaligus mempersiapkan skripsi sebagai tugas akhir menempuh perkuliahan di UNY.(Dedy)
PENTINGNYA GAYA HIDUP SEHAT
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) menyelenggarakan kegiatan pembinaan rohani rutin bagi dosen, karyawan, dan perwakilan pengurus organisasi kemahasiswaan (ormawa) di tingkat fakultas. Acara yang rutin diselenggarakan setiap 2 bulan sekali ini dihadiri lebih dari 60 orang, bertempat di ruang Auditorium FE UNY(5/2), pengajian ini dipandu oleh ustadz dr. Probosuseno,Sp, PD-KGer. Selain pengajian, kegiatan tersebut juga diiringi dengan pemberian bantuan pendidikan kepada kaum duafa yang menjadi sasaran FE UNY.
Dekan FE Dr. Sugiharsono, M.Si menjelaskan kegiatan di awal semester ini bisa menjadi pemicu semangat. “Tidak banyak dosen yang hadir karena bertepatan juga dengan permulaan kegiatan perkuliahan. Kegiatan ini penting sifatnya dalam mengembalikan kesegaran motivasi berkarya, baik dosen, karyawan, maupun mahasiswa,” pesan Sugiharsono.
Probosuseno mengingatkan, kesehatan itu penting. “Allah itu lebih Menyukai orang yang kuat dan sehat daripada lemah dan sakit-sakitan. Kalau kita sakit, kita tidak bisa bekerja, tidak ada penghasilan. Beribadah juga susah. Bersedekah pun tidak mampu,” tutur dokter yang berdinas di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Dr Sardjito dan Jogja International Hospital (JIH) ini.
Gaya hidup sehat menjadi penting karena sedikit saja perubahan kebiasaan akan berdampak di masa mendatang. Sebagaimana disampaikan Probosuseno, salah satu penyakit akibat gaya hidup tak sehat, Stroke, sebenarnya juga tidak akan terjadi kalau masyarakat cermat dan cepat menangani. “Jika korban segera dibawa ke dokter saat gejala stroke muncul, kemungkinan sembuh akan lebih besar. Terlambat sedikit, bisa menyebabkan cacat, lumpuh selamanya, atau cacat sebagian. Yang pasti, keadaan korban tentu akan berubah drastis, dan bukan hanya mempengaruhi dirinya, tetapi juga pekerjaannya, keluarganya, dan sahabatnya,” tambahnya.
Probosuseno melanjutkan, menurut para ahli, ada banyak cara sederhana yang tidak memakan biaya untuk mencegah gejala stroke menyerang tubuh kita, “zero smoking, berhenti merokok, sempatkan olahraga rutin, mengecek kadar gula, tekanan darah, dan kadar lemak baik dalam standar yang normal adalah beberapa kebiasaan simpel tetapi manfaatnya besar dalam mencegah stroke,” ungkap Probosuseno.
Dalam kesempatan ini, FE UNY juga menyerahkan bantuan kepada para duafa yang dihimpun dari sebagian penghasilan para dosen dan karyawan. “Selain bantuan pendidikan ini, FE UNY juga akan membantu para dosen dan karyawan yang membutuhkan dana sosial yang bersifat insidental. Kami siap menerima dan menyalurkan dana tersebut kepada yang berhak,” kata Ketua Kegiatan Kerohanian FE UNY sekaligus Wakil Dekan III, Isroah, M.Si. (fadhli)
TEKNOLOGI BUKAN MUSUH AKUNTAN
Dewasa ini, teknologi berkembang begitu pesat. Dalam dunia industri, kemajuan teknologi informasi membawa manfaat yang cukup signifikan. Misalnya, tersedianya berbagai piranti lunak asisten finansial yang membuat keuangan suatu perusahaan bisa tertata lebih cepat. Dengan adanya teknologi tersebut, perusahaan tidak perlu menunggu lama untuk bisa mendapatkan laporan keuangan mereka. Meskipun demikian, ada kekhawatiran keberadaan piranti lunak tersebut akan menggusur sumber daya manusia akuntan di perusahaan. Demikian diungkapkan seorang siswi dari SMK N 1 Panyingkiran Kelas Leuwimunding, Majalengka, di sela-sela kunjungan sekolahnya ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Selasa (9/2) lalu.
Menanggapi hal ini, Ketua Program Studi Akuntansi S1 FE UNY, Mahendra Adhi Nugroho, M.Sc., menegaskan, akuntansi bukanlah sekadar pembukuan. “Akuntansi juga meliputi kebijakan. Oleh karena itu, perusahaan akan mengurangi tenaga teknis dan lebih banyak merekrut tenaga penentu kebijakan. Pembukuan atau laporan neraca hanya sebagian kecil dari pengetahuan yang diajarkan di akuntansi,” terangnya di hadapan 62 siswa SMK N 1 Panyingkiran Kelas Leuwimunding.
“Akuntan bukanlah musuh teknologi. Di masa peradaban Cina, para akuntan menggunakan sempoa. Lalu berkembang menggunakan kalkulator, dan sekarang komputer. Jadi, sudah sejak dulu akuntan berkembang bersama dengan teknologi. Tugas para akuntanlah untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan Teknologi Informasi,” tambahnya.
Senada dengan itu, Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY Abdullah Taman, M.Si juga menegaskan bahwa teori dan praktik akuntansi di Indonesia sudah sejalan dengan perkembangan di dunia internasional. “Standar Akuntansi Keuangan atau SAK sudah merujuk ke IFRS, atau International Financial Reporting Standard. Dengan demikian, pelaporan keuangan di Indonesia juga sudah serupa dengan standar yang diterapkan di dunia,” ujarnya.
Dalam sesi kunjungan ke laboratorium yang dimiliki FE UNY, para siswa tampak antusias mempelajari aktivitas di Islamic Mini Bank (IMB) yang dikelola mahasiswa. Selain itu, para siswa juga melihat berbagai media pembelajaran yang kreatif dan interaktif hasil karya para mahasiswa di Laboratorium Komputer, di antaranya permainan ular tangga Akuntansi, kartu remi yang memuat materi perpajakan, dan game lain yang berbasis Macromedia Flash.
Kepala Sekolah SMKN 1 Panyingkiran Hj Ida Hamidah Agustini, M.Pd yang pada kesempatan ini didampingi 5 orang guru mengungkapkan harapannya agar para siswa bisa termotivasi setelah berkunjung ke UNY. “Semoga kunjungan ini bisa menularkan semangat kepada para siswa untuk belajar lebih keras dan kreatif seperti para mahasiswa di sini,” ucapnya. (fadhli)
UNY BERPARTISIPASI DALAM MELAYU DAY OF YALA
Melayu Day of Yala merupakan acara rutin tahunan yang dihelat di Kota Yala, Provinsi Yala, Thailand dan merupakan festival kebudayaan Melayu yang cukup besar serta ditunggu-tunggu oleh masyarakat Thailand Selatan khususnya masyarakat Provinsi Yala. Tahun 2016 ini merupakan pelaksanaan yang ketiga kali dan akan kembali melibatkan Indonesia sebagai peserta. Konsulat Republik Indonesia di Songkhla Thailand mengundang UNY untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Menurut Konsul Republik Indonesia di Songkhla, Triyogo Jatmiko, Melayu Day of Yala merupakan suatu kesempatan yang baik untuk mempromosikan seni dan budaya Melayu Indonesia. “Sekaligus mempromosikan pendidikan tinggi dan wisata Indonesia” kata Triyogo Jatmiko “Acara ini telah menjadi agenda nasional Thailand dan menurut rencana akan dibuka Menteri Kebudayaan Thailand”.
Gayung bersambut, UNY segera mempersiapkan diri memenuhi undangan tersebut. Dalam acara yang akan dilaksanakan 11 – 15 Februari di Yala Thailand tersebut, UNY akan menampilkan tim kesenian dan tim pameran dengan 8 orang peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. Wakil Rektor IV UNY Prof. Suwarsih Madya memaparkan bahwa selain membawakan kesenian Indonesia, tim pameran juga akan memberi kesempatan warga Thailand Selatan untuk menempuh studi S1 dan S2 di UNY. “Kami juga menawarkan beasiswa” kata Prof. Suwarsih Madya. Sedangkan salah satu anggota tim kesenian, Supriyadi Hasta Nugraha, M.Sn mengatakan bahwa tim akan menampilkan dua tarian yaitu Rama Memburu Kijang dan Klono Topeng. “Rama memburu kijang merupakan cuplikan dari epos Ramayana” kata Supriyadi Hasta Nugraha, M.Sn. Menurut dosen prodi pendidikan seni tari FBS UNY tersebut, dalam musikalisasinya tim kesenian mengedit dari durasi panjang Ramayana dan menyesuaikan gerak dengan gendhingnya. Sebelum berangkat ke Thailand, tim kesenian melakukan gladi bersih di Gedung Layanan Akademik FBS UNY, Selasa 9 Februari 2016. Tim yang akan berangkat dipimpin oleh WR IV UNY Prof. Suwarsih Madya, dan terdiri dari Dr. Margana, Dr. Heri Retnawati dan Ashadi, Ph.D dari tim pameran serta Dr. Kuswarsantyo, Supriyadi Hasta Nugraha, M.Sn, Evi Wodyoningsih dan Tiofani dari tim kesenian.
Menurut rencana dalam festival Melayu Day of Yala akan ditampilkan beberapa kegiatan antara lain pawai, pentas kebudayaan dan pameran yang akan diikuti oleh sekolah yang berada di bawah naungan Pemerintah Kota Yala, Perpustakaan Wilayah, Majelis Kebudayaan Wilayah, perguruan tinggi dan sebagainya. (Dedy)
LATIHAN SENI HADROH DHARMA WANITA FIK UNY
Salah satu kegiatan rutin yang diadakan Dharma Wanita Persatuan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) adalah latihan seni hadrah. Hadroh adalah salah satu jenis alat musik yang bernafaskan Islami. Seni suara yang diiringi dengan rebana (perkusi dari kulit hewan) sebagai alat musiknya. Sedang lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu yang bernuansakan Islami yaitu tentang pujian kepada Allah SWT dan sanjungan kepada Nabi Muhammad SAW. Latihan seni hadroh ini dipimpin oleh Ketua Dharma Wanita FIK UNY, Endang Sulistiyowati Wawan S. Suherman dan dilatih oleh Ahmad Kozin Yusuf.
“Anggota DWP FIK menyambut gembira kegiatan ini, selain bisa bersilaturahim juga untuk mengisi waktu luang serta bisa refresing setelah seharian mengurus pekerjaan rumah,ibu-ibu tidak hanya mahir bergelut di dapur dan peralatannya, diharapkan mereka juga bisa mengenal dan menguasai alat-alat musik yang baru pertama kali dipelajarinya suatu pengalaman baru buat ibu-ibu Dharma wanita,”jelas Endang.
Lanjutnya, progam kerja pelatihan ini disusun oleh pengurus Dharma Wanita pada awal tahun kepengurusan, kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan secara rutin seminggu satu kali setiap hari Selasa, dan sudah dimulai bulan Januari 2016. Pelaksanaan latihan dilaksanakan di ruang VIP GOR UNY. “Peserta dari Hadroh ini adalah pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan FIK UNY. Hal ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dari fakultas yang telah memberikan motivasi, dukungan dan perhatian yang lebih untuk memberikan bimbingan dan fasilitas agar dharma Wanita FIK UNY bisa lebih maju, percaya diri dan berkembang. Dengan latihan Hadroh ini diharapkan tim hadroh bisa menunjukkan kebolehannya untuk dapat mengisi acara-acara yang diselenggarakan di lingkungan UNY khususnya di FIK UNY,” urai Endang.
Meskipun dalam pelaksanaan latihan kegiatan ini ada juga hambatan, salah satunya masalah waktu. Namun pada akhirnya kegiatan ini tetap bisa dilaksanakan karena antusias dari ibu-ibu yang bisa memanajemen waktu sehingga latihan dapat dilaksanaan sesuai jadwal yang telah ditentukan. ( Tien Kartika K Dewi )
SRINAKHARINWIROT UNIVERSITY BERKUNJUNG KE FIP UNY
Fakultas Ilmu Pendidikan Srinakharinwirot University, Bangkok mengirimkan 3 staff pengajarnya yaitu Dr.Gumpanat Boriboon, Assist. Prof. Dr. Pasana Chukarut and Dr. Patcharaporn Srisawat ke Fakultas Ilmu Pendidikan UNY untuk melakukan sebuah wawancara untuk proyek penelitian. (2/2). Mereka bermaksud untuk mengeksplorasi model pendidikan yang efektif di Indonesia dalam menghadapi perubahan zaman yang cepat dan permintaan guru di era MEA .
“Sudah saatnya bagi lembaga pendidikan antara ASEAN untuk bersama-sama berkolaborasi dalam menciptakan guru yang berkualitas dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengajar di ruang kelas yang dinamis. Informasi yang diperoleh dari wawancara ini digunakan untuk tujuan penelitian akademik. Kami datang untuk wawancara di lembaga ini dan akan ada satu pewawancara dan dua pengamat dalam kelompok ini,” ungkap Dr.Gumpanat Boriboon. Lanjutnya, ada beberapa faktor penting yang harus diketahui oleh guru untuk memperbaharui model pendidikan.
Ketiga staff dari Srinakharinwirot diterima oleh Dekanat beserta semua semua Ketua Jurusan di FIP UNY untuk melakukan wawancara pada topik pedoman kolaborasi lembaga pendidikan guru di negara-negara ASEAN untuk upgrade standar profesional guru. Disamping itu tahun 2015 yang lalu merupakan tahun dimana guru di ASEAN mampu mentransfer keterampilan profesional mereka. (anton)
KPB BIONIC IKUTI KNPPBI
KPB Bionic UNY mengikuti Konferensi Nasional Peneliti dan Pemerhati Burung di Indonesia (KNPPBI) yang pada tahun 2016 adalah pelaksanaan tahun kedua. Setelah sukses dilaksanakan di Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun lalu, tahun ini KNPPBI II dilaksanakan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY),(4-6/2). Ketua panitia KNPPBI, Ign. Pramana Yuda menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan ajang komunikasi antar peneliti dan pemerhati burung dan meningkatkan sinergi dan kerjasama. Kerjasama yang dimaksudkan adalah kerjasama dalam pengembangan ornitologi dan konservasi burung di Indonesia.
KNPPBI II terdiri dari tiga kegiatan yaitu simposium (diskusi panel dan paralel), workshop, serta pameran foto. Konferensi dibuka oleh Rektor UAJY dilanjutkan sesi simposium. Sesi simposium diawali oleh Ir. Sonny Partono, MM. dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kemudian dilanjutkan oleh Prof. Emeritus Dr. Pilai Poonswad dari Universitas Madihol Filipina.
Selain Prof. Emeritus Dr. Pilai Poonswad, pembicara utama dalam simposium panel adalah Imam Taufiqurrahman (anggota KPB Bionic UNY angkatan I) yang menyampaikan materi tentang Atlas Burung Indonesia. Pada sesi simposium paralel, KPB Bionic UNY berhasil meloloskan enam abstrak dan mempresentasikannya. Lima abstrak dipresentasikan pada oral presentation dan satu abstrak pada poster presentation. Lima abstrak pada oral presentation merupakan hasil penelitian populasi burung elang-ular bawean (Spilornis baweanus) di Pulau Bawean oleh Aghnan Pramudihasan, diversitas burung di hutan Petungkriyono Pekalongan oleh Kurnia Ahmadin, diversitas burung di lereng selatan dan utara Gunung Merapi oleh Arellea Revina Dewi, populasi Burung Anis Gunung (Turdus poliochepalus) di lereng selatan dan utara Gunung Merapi oleh Nurrohman Eko Purnomo, dan kegiatan bird watching for kids oleh Rahmadiyono Widodo. Satu abstrak pada poster presentation merupakan hasil penelitian Burung Cerecet Jawa (Psaltria exilis) di Cibodas oleh Andri Nugroho. Selain itu, empat anggota KPB Bionic UNY juga berhasil meraih Grant for Student and Young Birder, empat anggota tersebut adalah Aghnan Pramudihasan, Arellea Revina Dewi, Nurrohman Eko Purnomo, dan Rahmadiyono Widodo. Tidak hanya pada sesi simposium paralel, KPB Bionic UNY juga menorehkan prestasi pada ajang pameran foto. Dari 51 foto terbaik yang dipamerkan, 20 foto diantaranya adalah hasil karya anggota KPB Bionic UNY.
Konferensi diakhiri dengan kegiatan workshop(6/2). Workshop terbagi kedalam empat topik yaitu konservasi raptor Indonesia, distance analysis, spacial modeling untuk konservasi, dan ekologi molekuler burung. Melihat prestasi yang baik pada KNPPBI II, KPB Bionic UNY akan berusaha untuk menorehkan prestasi lagi di Konferensi Nasional Peneliti dan Pemerhati Burung di Indonesia III yang direncanakan dilaksanakan di Universitas Udayanan Bali. (R. Widodo)
FT UNY SELENGGARAKAN LAYANAN PERPANJANGAN SIM DAN STNK
Panitia Peringatan Dies Natalis ke-55 Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) menyelenggarakan pelayanan perpanjangan SIM (Surat Ijin Mengemudi) dan SAMSAT keliling di halaman gedung KPLT FT UNY (3-4/02-2016) bekerjasama dengan Polda DIY dan Dispenda DIY. Dalam program ini masyarakat dapat mendapatkan pelayanan perpanjangan SIM (Surat Izin Mengemudi) dan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) tanpa harus datang ke kantor Samsat maupun POLRES. Pelayanan perpanjangan ini dimulai pukul 09.00 hingga 14.00.
Noor Fitrihana, Ketua Panitia Dies Natalis ke-55 FT UNY menuturkan bahwa tujuan program ini adalah untuk mempermudah masyarakat. “Salah satu fungsi utama kampus tentu memberikan pelayanan kepada masyarakat”, jelasnya.
Seperti dalam pengamatan Tim Humas, mobil pelayanan SIM dan Samsat keliling di halaman Kantor Kecamatan Kandat, terlihat dipenuhi antrian warga baik dari dalam maupun luar UNY yang akan memperpanjang SIM dan STNK.
Salah seorang peserta kegiatan ini, yang juga warga Ngemplak Sleman merasa sangat terbantu dengan adanya program perpanjangan SIM-STNK di FT UNY. “Saya nggak perlu jauh-jauh dan mengantri lama di SAMSAT karena disini (FT UNY) bisa langsung dilayani perpanjangan STNK dengan cepat. Terima kasih atas program ini dan selamat ulang tahun buat FT UNY yang ke 55, semoga makin Jaya”, harap Andi. (haryo)
WORKSHOP PKM GT-AI UKM PENELITIAN
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian UNY kembali gelar Workshop Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (GT) dan Artikel Ilmiah (AI) di Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Sabtu (13/02-2016). Dihadiri oleh lebih dari 200 peserta sehingga melebihi kuota yang disediakan panitia.
Workshop GT-AI ditujukan untuk mahasiswa UNY yang memiliki antusias dalam hal PKM GT-AI. Seperti dalam pengamatan UKM Penelitian bahwa minat mahasiswa UNY terhadap PKM sangat tinggi, akan tetapi kebanyakan kurang memahami cara dan pelaksanaan pembuatan PKM. “Kegiatan ini dimaksudkan untuk mewadahi mahasiswa UNY dalam membuat PKM, dan UKM Penelitian memberi fasilitas pendampingan mentor untuk pembuatan PKM GT-AI itu sendiri” jelas ketua UKM Penelitian UNY Mega Ayu Wulandari yang juga lolos didanai PKM GT tahun lalu.
Rangkaian acara dibuka oleh Pembina UKM Penelitian Bambang Sulistyo,S.Pd,M.Eng pada pukul 08.00 WIB. Dosen PLB FIP UNY Hermanto, S.Pd, M.Hum menjadi pembicara utama yang menyampaikan materi tentang motivasi menulis PKM GT-AI dan bagaimana trik lolos PKM GT-AI. Pembicara lainnya adalah finalis PIMNAS PKM AI Muhammad Iqbal Perdana prodi biologi 2012 serta Yudik Yulianto prodi pendidikan teknik elektro. Mereka membedah tuntas seperti apa PKM GT-AI itu. Ditambah penjelasan detail mengenai administrasi kegiatan PKM GT-AI oleh Ika Agustina tim PKM Center UNY.
Adanya pembicara yang handal ini menjadi daya tarik tersendiri dalam terlaksananya kegiatan Workshop. Selain itu, penyampaian materi yang asik membuat peserta workshop semakin membuka mata. Salah satu peserta Dela Ayu mengatakan bahwa pendampingan ini sangat membantu “Setelah mengikuti kegiatan workshop ini saya menjadi lebih mengerti dan memahami seperti apa PKM GT-AI itu, selain itu adanya mentor pendamping dan pembagian kelompok sangat membantu saya dalam membuat PKM secara langsung.” kata Dela Ayu usai kegiatan workshop. (Nilam)
FBS KEMBALI TERIMA MAHASISWA ASING ASAL NEGERI KINCIR ANGIN
Bertempat di Gedung Laboratorium Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNY, Dekan FBS UNY, Dr. Widyastuti Purbani, M.A. menyambut kedatangan empat mahasiswa asal Belanda,(5/2). Kedatangan mahasiswa asal Universitas FONTYS Belanda merupakan kedatangan ketiga kalinya di FBS. Sebelumnya pada tahun 2014 dan 2015, selama satu semester mahasiswa pilihan dari universitas yang sama telah belajar dan mengenal budaya Indonesia serta melakukan praktik mengajar siswa Sekolah Dasar (SD) di Yogyakarta.
Acara penyambutan mahasiswa asing asal Belanda diadakan oleh bidang urusan humas dan kerjasama FBS UNY. Acara ini dihadiri oleh dekan FBS, kepala Humas dan Kerjasama FBS, dosen tutor dan mahasiswa FBS yang akan mendampingi mahasiswa asal negeri Kincir Angin tersebut selama di Yogyakarta. Tahun ini empat mahasiswa yaitu Silvie Coppelmans, Pien Stortelder, Evelien Eva Hinderkien Strijbos dan Luke Heuer berkesempatan memperoleh pengalaman mengenal kehidupan dan budaya masyarakat Indonesia sekaligus mempraktikkan ilmu mereka untuk mengajar siswa SD. Sebelumnya, lima mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris selama dua minggu mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar langsung di Belanda. Saat ini mereka bertugas kembali untuk mendampingi empat mahasiswa selama satu semester di UNY.
Setelah dibuka, acara dilanjutkan sambutan oleh dekan FBS, Dr. Widyastuti Purbani, M.A. Pada sambutannya, ia mengucapkan selamat datang dan berharap para mahasiswa dapat belajar dan lebih mengenal budaya-budaya Indonesia. Selanjutnya dari pihak mahasiswa Universitas FONTYS, Luke (22) menggunakan Bahasa Indonesia dengan bangga mengaku senang dan berterimakasih karena telah diberikan kesempatan belajar di FBS UNY. “Kami tidak sabar ingin segera belajar,” ungkapnya dengan terbata-bata menutup kalimatnya diikuti tepuk tangan seisi ruangan. Acara kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dan mencicipi makanan khas Indonesia seperti serabi dan misoa. (e.saf/Humas FBS)